Ponorogo Banjir, Bupati Giri Koordinasi dengan Kabupaten Tetangga

Ponorogo Banjir, Bupati Giri Koordinasi dengan Kabupaten Tetangga

Charolin Pebrianti - detikJatim
Kamis, 16 Feb 2023 13:23 WIB
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat meninjau banjir di wilayahnya
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat meninjau banjir di wilayahnya (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo - Banjir yang melanda sejumlah kawasan di Ponorogo mengganggu aktivitas ekonomi sebagian masyarakat. Bahkan warga mengeluh tak bisa masak. Mereka mengaku butuh makanan dan air bersih.

Untuk membantu warga terdampak, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyebut pihaknya menyediakan 1.600 nasi bungkus untuk warga. Nasi dan lauk itu disiapkan Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo.

"Ada 1.600 dikali 3, makan pagi, siang dan sore. Makanan yang dibagikan siap saji, nasi bungkus dan lauk untuk korban banjir," tutur Giri kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).

Sementara data di Dinsos Ponorogo, pada Rabu (15/2/2023), ada 1.600 porsi makanan itu yang dibagikan pada pagi, 1.600 pada siang dan 1.600 porsi makanan pada sore hari yang dibagikan Paju, Pengkol, Brotonegaran, Kalimalang dan Gandukepuh.

Sedangkan pada Kamis (16/2/2023), ada 1.200 porsi makan siang dan 1.200 porsi makan sore yang dibagikan di Pengkol dan Paju.

Giri menambahkan, pihaknya mendatangi lokasi banjir di Prayungan, Paju untuk melihat kondisinya secara langsung. Pun juga mencari solusi atas masalah banjir.

"Sungai di Ponorogo tidak mampu menampung kiriman air dari barat dan timur, ini limpasan. Kita harus cari solusi berkoordinasi dengan Wonogiri, Pacitan dan Trenggalek," papar Giri.

Menurutnya, koordinasi penting untuk mengurai masalah banjir dari hulu ke hilir. Giri pun mengaku jika biopori jadi solusi.

"Hilir dan hulu kudu dipikir. Biopori jadi solusi. Koordinasi juga dengan kabupaten tetangga Wonogiri, Pacitan dan Trenggalek," tandas Giri.

Sebelumnya, warga Dukuh Keling, Desa Pengkol, Kecamatan Kauman terendam banjir sejak Rabu (15/2/2023) hingga hari ini. Warga mengeluhkan bantuan makanan dan air bersih. Sebab, aktivitas warga lumpuh akibat terendam banjir.

Salah satu warga, Mursyid mengatakan sudah dua hari ini desanya terendam banjir setinggi 60 cm. Bahkan air sebagian masuk rumah meski hanya semata kaki.

"Warga belum bisa apa-apa, airnya kan masih tinggi," pungkas Mursyid.


(hil/fat)


Hide Ads