Debit air Bengawan Solo dan Sungai Madiun di Ngawi terus meningkat hingga membanjiri jalan raya. Tak hanya itu, dua sekolah juga terendam.
Mengantisipasi banjir makin tinggi, sebagian sekolah di Kecamatan Kwadungan, Ngawi, terpaksa diliburkan.
"Ini terus bertambah air naik ke jalanan perkampungan dan sawah. Sekolah diliburkan," ujar salah satu relawan Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Warto, saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (16/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekolah yang diliburkan yakni SDN Purwosari 1 dan dan SDN Simo. Di sana air mulai masuk ke halaman sekolah. Pihak sekolah terpaksa meliburkan siswanya karena dikhawatirkan siswa terjebak banjir seiring air terus bertambah.
"Ini SDN Purwosari 1 diliburkan khawatir anak-anak terjebak banjir karena air masih bertambah," kata Warto.
Sementara Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputra telah memerintahkan jajaran polsek untuk bersiaga di daerahnya yang rawan banjir. Perahu karet juga telah disiagakan di wilayah yang rawan.
"Kita sudah perintahkan semua kapolsek untuk memantau lokasi wilayah rawan banjir agar dimonitor. Waspada dan siaga selalu, dengan perahu karet juga kita siapkan," ungkap Dwiasi.
Diketahui, luapan sungai Madiun, mulai terjadi pada Rabu (15/2) pukul 12.00 WIB. Selain mewaspadai banjir aliran Sungai Madiun, Forkopimda Ngawi juga mewaspadai banjir aliran dari Bengawan Solo di Ngawi, tepatnya di sisi barat dan utara.
(hil/fat)