Naskah drama ditulis untuk kemudian dipentaskan. Berikut beberapa contoh naskah drama yang bisa jadi referensi.
Namun sebelum membahas soal contoh naskah drama, ada baiknya memahami apa itu naskah drama. Seperti dikutip detikBali dari e-modul Kemdikbud Seni Budaya Teater Paket C Setara SMA/MA oleh Drs M Sinar Hadi S.
Naskah drama adalah teks yang berisi cerita dengan mengutamakan ucapan-ucapan para pemerannya (dialog) untuk menyampaikan isi drama tersebut. Naskah drama juga diartikan sebagai dokumen penting berisi data otentik serta akurat yang akan dipentaskan di depan umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga naskah drama berbeda dengan cerpen ataupun novel. Sebab, naskah drama fokus pada dialog antartokohnya.
Sederhananya, naskah drama merupakan teks yang disajikan dalam deskripsi pementasan drama yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, naskah drama harus sesuai struktur dan pemetaan cerita. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa contoh naskah drama:
Naskah Drama:
1. Contoh Naskah Drama Berbagai Tema
Contoh Naskah Drama Tema Pendidikan dan Persahabatan
Judul: Sahabat Sejati Tak Pernah Benar-benar Pergi
Alkisah dari sebuah kelas yang tengah menggelar ujian semester mata pelajaran matematika. Dalam kelas tersebut ada sekelompok siswa-siswi yang bersahabat. Mereka yakni Badru, Rina, Sinta, Andra dan Biru.
Sesaat setelah ujian dimulai, mereka merasa kebingungan untuk menyelesaikan semua soal. Akhirnya kebanyakan dari mereka memilih bekerja sama untuk menyelesaikan soal matematika tersebut.
Badru: "Rin, soal nomor 4 dan 5 sudah diisi? Bagi dong jawabannya!"
Rina: "C dan A"
Sinta: Untuk nomor 10, 11 dan 12 apa jawabannya Ru?"
Badru: "10 C, 11 A, nomor 12 tanya yang lain saja, saya juga belum"
Andra: "Eh... jangan terlalu berisik, nanti guru kita dengar"
Mereka asyik saling menyontek. Berbeda dengan Biru yang tampak santai menjawab soal demi soal. Badru pun akhirnya menegur Biru.
Badru: "Santai benar Bir, emang sudah selesai?"
Biru: "Belum, tinggal satu soal lagi nih Ru, agak susah soalnya"
Badru: "Wah keren kamu. Bagi jawaban nomor 17 dan 18 dong kalau gitu!"
Biru: "Waduh maaf ya Ru, saya nggak bisa ngasih"
Badru: "Ah kamu Bir, nggak seru ah. Katanya sahabat"
Rina: "Ayo Bir saling tolong menolong"
Andra: " Kamu yang paling encer otaknya di antara kita Bir, kami mengandalkan kamu"
Biru: "Saya mau kita saling membantu sebagai sahabat, tapi bukan dalam situasi seperti ini. Contek menyontek itu tidak baik. Sekali lagi saya minta maaf ya teman-teman"
Sinta: "Sekali ini saja bantu kami Bir, darurat ini!"
Rina: "Ayolah Bir, bantu kami"
Biru: "Sekali lagi saya minta maaf ya teman-teman"
Andra pun mengungkapkan kekesalannya pada Biru. Ia tidak menyangka sahabatnya enggan membantu.
Andra: "Oke Bir, terserah kamu lah. Kami cukup tahu saja"
Badru: "Ya sudah teman-teman, mending kita buka buku saja"
Aksi curang Badru membuahkan hasil. Ia bisa menyelesaikan beberapa soal setelah membuka buku matematika yang ditaruh di kolong mejanya.
Sinta: "Gimana Ru, dapat jawabannya?
Badru: "Ini sudah beberapa. 12 C, 13 A, 14 D, 15 C, 16 E"
Badru terlalu bersemangat membagikan jawaban itu. Suaranya agak keras agar terdengar langsung oleh beberapa temannya. Namun ternyata, suara Badru juga sampai ke kuping gurunya.
Guru: "Aduh kalian ini. Jawaban kalian berempat kumpulkan sekarang. Kemudian langsung ke luar kelas. Hormat ke tiang bendera sampai jam pulang sekolah!"
Badru: "Baru kali ini saya dihukum gara-gara menyontek"
Sinta: "Iya nih. Mungkin ini teguran buat kita agar rajin belajar"
Andra dan Rina: "Mungkin kamu benar Ta. Ya sudah, kita jalani saja hukuman ini"
Biru pun mengumpulkan jawabannya dan bergegas keluar kelas. Ia lalu ikut berdiri menjalani hukuman bersama Badru, Rina, Sinta dan Andra.
Rina: "Loh kamu kenapa Bir, kamu kan tidak menyontek?""
Bidu: "Saya ingin merasakan hukuman yang kalian rasakan, karena kita sahabat"
Sinta: "Oke teman-teman. Semoga ini menjadi yang pertama dan yang terakhir bagi kita merasakan hukuman dari guru gara-gara menyontek"
Rina: "Iya, jangan diulangi lagi lah. Pegel nih"
Andre: "Yang penting kita sadar bahwa kita sahabat sejati!"
Pada akhirnya, persahabatan sejati menunjukkan ketulusannya. Sahabat sejati tidak akan membantu dalam hal keburukan. Tapi sahabat sejati selalu ada saat temannya susah.
Contoh Naskah Drama Tema Olahraga dan Persahabatan
Judul: Galau Antara Main Sportif dan Menyenangkan Hati Sahabat
Alkisah dari sebuah lapangan, ada pertandingan sepakbola antarkelas. Yang bertanding kali ini yakni kelas XII IPS 2 dan XII IPS 3.
Dalam pertandingan tersebut, sekawanan sahabat harus menjadi lawan. Mereka yakni Aji, Beni, Candra, Daud dan Ega.
Sebab Aji, Beni, Candra membela tim XII IPS 2. Sedangkan Daud dan Ega membela XII IPS 3.
Di antara mereka, Aji yang paling mahir bermain bola. Bahkan ia menjadi mesin gol dari timnya.
Namun kali ini ia tengah dilanda kegalauan. Sebab, ia harus membobol gawang yang dijaga temannya sendiri, Ega.
Aji: "Kemarin Ega minta saya untuk tidak main dengan kekuatan penuh. Agar gawangnya tidak sampai kebobolan"
Beni: "Wah kok gitu Ji, dalam olahraga kan kita harus menjunjung tinggi sportivitas"
Candra: "Udah cuekin saja Ji. Saya tahu kita sahabatan, tapi itu kan di luar lapangan"
Aji: "Oke deh. Semoga Ega dan Daud mau mengerti ya"
Laga pun dimulai. Kemudian di menit ke-10, Aji membobol gawang yang dijaga Ega. Muka Ega pun mulai masam.
Daud: "Ga, kok itu si Aji mainnya maksimal banget. Apa sudah kamu bilangin dia?"
Ega: "Sudah Ud, entah kenapa tuh mereka. Tidak hanya Aji, Beni dan Candra juga mainnya semangat banget"
Gol demi gol pun kembali tercipta. Sehingga laga berakhir dengan skor 4-0 untuk kemenangan XII IPS 2.
Usai laga, mereka berlima berkumpul di tempat biasa. Tempat favorit mereka setiap pulang sekolah.
Ega: "Parah kamu Ji. Tega banget mempermalukan saya sampai kebobolan 4 gol"
Aji: "Saya harus gimana dong Ga. Biar bagaimana pun sportivitas harus dijunjung tinggi"
Daud: "Kita kan sahabatan sudah lama Ji, masa tega sih. Kalau kamu tidak terus-terusan membobol gawang Ega, laga bisa saja imbang 1-1 kan tadi.
Beni: "Saya paham kita sahabatan, tapi benar kata Aji. Kalau kita tidak bermain sportif, itu artinya kita mengkhianati semua orang"
Ega: "Tapi iya Ud, ada benarnya juga yang dikatakan mereka. Kita akan mengkhianati olahraga kalau tidak menjunjung sportivitas. Ya sudah, saya minta maaf ya Ji, Ben, Dra"
Candra: "Iya sama-sama. Intinya kita tetap sahabatan. Kita hanya menjadi lawan saat di tengah lapangan saja"
Aji: "Nah gitu dong. Ya udah, pada lapar kan kalian? Main ke rumah saya yuk, Ibu saya masak banyak katanya"
Mereka pun menuju rumah Aji dengan penuh sukacita. Sportivitas dijunjung tinggi, dan persahabatan pun tetap terjaga.
Itulah dua contoh naskah drama yang dirangkum detikJatim. Agar lebih jelas, berikut struktur dan elemen drama, yang dikutip detikBali dari eprints UNY. Dengan memahami struktur dan elemen drama, Anda akan lebih mudah dalam menulis naskah drama.
2. Struktur dan Elemen Drama
Babak
Babak merupakan bagian dari lakon yang ada dalam suatu drama. Babak dalam drama biasanya terdiri dari satu, dua, tiga babak atau bahkan lebih.
Babak dalam drama terbagi menjadi:
Babak 1: alur perkenalan tokoh hingga pemunculan konflik
Babak 2: Konflik dan puncak konflik (klimaks)
Babak 3: Penurunan konflik dan penyelesaian konflik.
Secara umum, akan ada tanda batas yang menandakan antar babak. Dalam pementasan drama, hal ini biasanya dicirikan dengan memadamkan lampu panggung ataupun dengan perubahan latar belakang layar.
Adegan
Struktur teks drama selanjutnya yaitu adegan (bagian dari babak). Adegan yaitu bagian yang menggambarkan satu latar waktu dan suasana dari rangkaian yang ada dalam suatu babak drama.
Prolog
Prolog merupakan bagian pendahuluan/pengantar dalam drama. Umumnya, prolog berisi sinopsis, perkenalan tokoh dan pemerannya, maupun konflik yang akan terjadi dalam drama
Prolog berperan besar dan penting dalam drama. Pasalnya pada bagian ini pikiran penonton akan disiapkan untuk bisa mengikuti cerita drama yang akan disajikan atau ditampilkan. Maka dari itu, prolog harus dibuat menarik.
Dialog
Drama merupakan karya fiksi yang dinyatakan dalam bentuk dialog. Dialog adalah percakapan yang terjadi antar tokoh/pemain drama.
Dalam teks drama, dialog sering kali menggunakan kosakata percakapan. Misalnya kata aduh, sih, dong, oh, dan masih banyak lagi. Drama akan menentukan dan mempengaruhi alur atau jalan cerita drama.
Epilog
Epilog yaitu bagian akhir atau penutup dari drama. Biasanya epilog ini berisi kesimpulan ataupun nilai moral (ajaran) yang bisa diambil dari drama tersebut.
Pada bagian prolog dan epilog umumnya ditandai dengan percakapan yang menggunakan kata ganti orang ketiga.
Apabila melibatkan banyak pelaku, maka lazimnya menggunakan kata ganti "mereka". Adapun kata ganti yang digunakan dalam bagian dialognya yaitu kata ganti orang pertama dan kedua.
(sun/fat)