.webp)
Hari Valentine menjadi perhatian Pemkot Surabaya. Terutama para petugas Satpol-PP. Salah satu sasarannya hotel-hotel yang ada di Kota Pahlawan.
Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto menegaskan bahwa satuannya akan melakukan razia selama 2 hari penuh di 31 kecamatan yang ada di Kota Pahlawan.
"Sasaran kami adalah pasangan tanpa ada hubungan pernikahan di hotel-hotel di Surabaya," ujarnya di Balai Pemuda Surabaya, Senin (13/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itulah secara khusus Eddy mewanti-wanti para pelajar dan anak di bawah umur agar tidak merayakan Valentine dengan hal-hal negatif.
Tidak hanya di hotel-hotel Satpol-PP Surabaya juga akan menjadikan tempat-tempat Rekreasi dan Hiburan Umum seperti klub malam sebagai lokasi razia.
"Kami juga razia RHU yang ada potensi terjadi aktivitas mengganggu ketenteraman atau ketertiban umum," ujar Eddy.
Tidak hanya itu, Satpol-PP juga menyasar swalayan dan toko bunga yang berpotensi menjual alat kontrasepsi bersama cokelat atau bunga.
Eddy memastikan bahwa petugas Satpol-PP hingga saat ini belum menemukan penjual bunga dan coklat yang diselipkan alat kontrasepsi.
"Hari ini (razia) mulai 13-14 Februari. Tahun lalu tidak ada, mungkin karena COVID-19 mereka tidak ada aktivitas (menjual) itu," ujarnya.
Karena hingga sore ini cuaca hujan, Satpol-PP tidak menemukan adanya aktivitas remaja atau pelajar yang negatif.
Eddy menegaskan dirinya akan melanjutkan razia pada Senin malam. Personel Satpol-PP Asuhan Rembulan akan dikonsentrasikan ke lokasi itu.
"Sanksinya kami lakukan penindakan. Kalau ada pidananya kami arahkan ke Polisi. Misalnya membawa senjata tajam kita arahkan ke Polisi. Apalagi kalau sampai ada penyerangan," ujarnya.
Di luar itu, Satpol-PP Surabaya akan melakukan pembinaan kepada masing-masing pelajar. Baik dengan memanggil orang tua maupun sekolah masing-masing.
"Orang tua dipanggil, sekolah kita panggil. Pasti itu," pungkasnya.
(dpe/fat)
