Satpol PP Surabaya akan Razia Penjual Bunga Valentine yang Diselipi Kondom

Satpol PP Surabaya akan Razia Penjual Bunga Valentine yang Diselipi Kondom

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 13 Feb 2023 18:52 WIB
Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto
Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Di Hari Valentine, Satpol PP Kota Surabaya melakukan razia di sejumlah titik. Misalnya merazia sejumlah hotel hingga penjual paket bunga dan coklat yang di dalamnya diselipkan alat kontrasepsi atau kondom.

Kepala Satpol PP Surabaya Eddy Christijanto pun mengimbau para pelajar dan anak di bawah umur agar tidak merayakan Hari Kasih Sayang dengan hal negatif. Untuk itu, ia menyebut razia akan dilakukan di 31 kecamatan selama dua hari.

"Sasaran kita adalah pasangan tanpa ada hubungan pernikahan di hotel-hotel di Surabaya, dan di RHU yang ada potensi terjadi aktivitas mengganggu ketenteraman atau ketertiban umum," kata Eddy kepada wartawan di Balai Pemuda Surabaya, Senin (13/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, razia Valentine's Day juga menyasar swalayan dan toko bunga yang berpotensi menjual bunga dan cokelat dengan diselipkan kondom. Namun sejauh ini, belum ditemukan penjual bunga dan coklat yang diselipkan alat kontrasepsi.

"Hari ini (razia) mulai 13 hingga 14 Februari. Tahun lalu tidak ada, mungkin karena COVID-19 mereka tidak ada aktivitas (Menjual) itu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, pihaknya juga mengantisipasi pelajar merayakan Valentine dengan hal negatif. Eddy menyebut, hari ini pihaknya tidak menemukan kegiatan negatif karena cuaca Surabaya hujan. Namun, operasi khusus termasuk operasi Asuhan Rembulan tetap akan dikonsentrasikan ke lokasi-lokasi tersebut.

"Sanksinya kita lakukan penindakan, kalau ada pidananya kita arahkan ke polisi. Misalnya membawa senjata tajam kita arahkan ke polisi. Apa lagi kalau sampai terjadi penyerangan. Kalau tidak kita lakukan pembinaan dan arahnya ke sekolah pembinaan," jelasnya.

Jika besok ditemukan ada pelajar atau anak di bawah umur yang melakukan perbuatan negatif saat merayakan Valentine, Eddy menyebut pihaknya akan memanggil orang tua dan sekolah.

"Orang tua dipanggil, sekolah kita panggil. Pasti itu," pungkasnya.




(hil/fat)


Hide Ads