Wali Kota Eri Cahyadi Ungkap 30 Persen Anak Surabaya Alami Diabetes Melitus

Wali Kota Eri Cahyadi Ungkap 30 Persen Anak Surabaya Alami Diabetes Melitus

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 11 Feb 2023 22:13 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi marah karena dapat aduan masih ada ASN Pemkot Surabaya lakukan pungli
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Kasus penyakit diabetes mellitus yang dialami anak-anak di Surabaya tinggi. Bahkan meningkat 8 kasus dari tahun 2021 ada 176 kasus dan tahun 2022 ada 184 kasus.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut 80 persen anak yang menderita diabetes dikarenakan makanan. Karena jajanan yang dimakan anak-anak di luar juga tidak dipastikan semua bahannya aman dan sehat.

"Jadi memang Kebanyakan yang terjadi karena 80 persen itu makanan, bukan karena genetik. Karena pola makannya," kata Eri kepada wartawan, Sabtu (11/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada pun puluhan anak yang dirawat di RS untuk mendapatkan perawatan intensif.

Eri mengaku saat ini ia mendapatkan laporan sekitar 30 persen anak di Surabaya diabetes melitus. "Kemarin laporannya cuman ada sekitar 30 persen. Pokoknya jumlahnya itu sekitar 50-an," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, penyakit genetik pada setiap manusia pasti ada yang lemah. Tetapi jika bisa mempertahankan pola makan dan hidup sehat, maka genetik tersebut bisa ditahan dan tidak menjadi parah.

"Sama seperti pola anak-anak ini, ketika gennya dia itu lemah di situlah peran orang tua. Maupun gennya kuat, kalau disikat seperti itu terus ya jebol. Kalau gennya lemah tapi tetap dijaga ya bisa bertahan," jelasnya.

Oleh karena itu, Pemkot Surabaya terus mensosialisasikan kepada sekolah-sekolah untuk para siswa agar bisa jajan di kantin. Di kantin juga ada UMKM yang menjual makanan dan Dinkes akan mengontrol apa saja makanan di sekah.

"Tapi ada lagi orang tua murid yang bilang untuk dibiarkan beli di luar. Kalau beli di luar, ya makanannya sudah tidak lagi sehat, tidak higienis, dan kandungannya tidak bisa dikontrol," papar Eri.

"Ini yang penting juga orang tuanya, karena konsumsi mereka itu jadi tanggung jawab orang tua juga. Karena diabetes itu kan ginjalnya sudah tak kuat yang disebabkan oleh makan gak karu-karuan. Makanan cepat saji habis itu kurang bergizi tinggi," tandas Eri.




(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads