Jelang pergantian musim, kekebalan tubuh cenderung lebih rentan dan lemah. Keluhan yang dialami biasanya demam, meriang atau dalam istilah medis common cold infeksi virus terjadi bila kekebalan tubuh turun.
Biasanya yang mudah terserang penyakit anak-anak. Mereka rawan diare, saluran pencernaan hingga demam.
Dokter Umum General Practitioner of Emergency Room RS PHC Surabaya, dr Pratitis Amalia menyebut dalam sehari selalu ada pasien dengan keluhan diare-saluran pencernaan yang datang ke IGD RS PHC. Untuk anak-anak sendiri per hari sekitar satu sampai tiga anak yang masuk IGD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya lumayan banyak (pasien yang datang), apa lagi anak-anak dengan kasus diare. Pada anak-anak juga ada rotavirus (infeksi virus yang menyebabkan peradangan di saluran pencernaan). Kebanyakan anak-anak (rotavirus), orang dewasa sangat jarang dan hampir tidak pernah, karena orang dewasa sudah punya pertahanan tubuh lebih baik sedangkan anak-anak lebih rentan. Sama gejalanya, seperti diare biasanya," kata dr Amalia saat dihubungi detikJatim, Kamis (9/2/2023).
Bakteri juga bermacam-macam, seperti escherichia coli tau E. coli yang paling sering terjadi dan biasanya dari air yang kurang bersih. Faktor lainnya adalah kebersihan, misalkan setelah terkena hujan, tangan kontak dengan air genangan dan sebagainya, lalu tidak segera cuci tangan dengan bersih, terlebih memasukkan makanan, pegang barang, kemudian kontak dengan mulut.
"Untuk diare paling banyak memang pada musim hujan, di Indonesia terkadang ada banjir, genangan dan banyak tercampur polusi yang bisa membawa bakteri," ujarnya.
Bakteri juga bermacam-macam, seperti escherichia coli tau E. coli yang paling sering terjadi dan biasanya dari air yang kurang bersih. Faktor lainnya adalah kebersihan, misalkan setelah terkena hujan, tangan kontak dengan air genangan dan sebagainya, lalu tidak segera cuci tangan dengan bersih, terlebih memasukkan makanan, pegang barang, kemudian kontak dengan mulut.
"Masuknya memang lewat mulut, tapi ndak secara langsung tangan melalui mulut, bisa makanan atau barang yang dipegang dan kontak dengan mulut, sehingga masuk ke pencernaan dan terjadilah infeksi pencernaan yang paling sering bergejala berupa diare, mual, muntah. Diare terkait faktor kebersihan, biasanya kalau hujan lebih mudah transmisi kuman dan bakterinya," jelasnya.
Namun, anak-anak lebih rentan terkena penyakit dibandingkan dengan orang dewasa. Sebab anak-anak, khususnya balita ada beberapa faktor pemicu. Seperti fase oral atau sering memasukkan benda ke dalam mulut.
"Dari pegang barang yang kotor, bisa pegang mainan, ngemut benda sehingga itu menjadi jalur masuknya di kuman dan bakteri masuk ke dalam saluran pencernaan. Biasanya kalau kepada anak-anak karena fase oral, anak-anak belum bisa menjaga kebersihan dirinya sendiri. Makanya lebih sering terjadi di anak-anak," ujarnya.
Selain balita, anak-anak SD juga rentan. Faktor penyakitnya bisa saat jajan di luar sekolah yang tidak dapat dipastikan higienitasnya. Kemudian anak-anak juga terkadang lupa mencuci tangan sebelum atau sesudah makan, kuman dan bakteri E. coli bisa masuk ke mulut, masuk ke pencernaan sehingga muncul gejala tersebut, terlebih diare.
Adapun tiga tips dan cara pencegahan penyakit diare, gangguan pencernaan hingga meriang. Khususnya kepada sang buah hati.
1. Pencegahan dimulai dari menjaga kebersihan, cuci tangan, saat menyuapi anak juga dan membiasakan anak untuk cuci tangan sebelum makan.
2. Pada balita khususnya, ketika masih sering memasukkan benda ke dalam mulut haru dalam pengawasan orang tua. Jangan sampai yang masuk ke mulut itu barang-barang yang kotor karena bisa membawa kuman dan bakteri.
3. Apa bila anak sudah sakit, orang tua harus waspada tanda dehidrasi. Karena kegawatan diare pada anak-anak adalah dehidrasinya. Apabila anak diare dalam jumlah banyak, mata cowong, lemas, lesu, kencing berkurang itu sudah tanda dehidrasi dan perlu dibawa ke dokter.
(fat/fat)