Gunung bawah laut ditemukan di perairan Pacitan. Posisinya sekitar 200 kilometer barat daya Kota 1001 Gua. Fenomena itu didapati Badan Informasi Geospasial (BIG) dan sudah disampaikan kepada pemkab setempat.
"Ya, betul. Sudah disampaikan kepada Bapak Bupati," kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko, Sabtu (11/2/2023).
Sesuai data yang diperoleh, lanjut Erwin, gunung tersebut memiliki tinggi 2.300 meter dari dasar laut. Diameternya sekitar 10 kilometer. Adapun kedalamannya antara 3 hingga 4 kilometer dari permukaan air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedangkan untuk aktivitasnya masih diteliti," imbuhnya.
Mengutip BIG, Erwin menjelaskan, kemunculan gunung bawah laut merupakan efek tumbukan lempeng Indo-Australia di Samudera Hindia. Analisis itu didapat setelah BIG melakukan survei dan pemetaan. Proses terjadinya pun memakan waktu lama.
"Ibaratnya lantai karena ada desakan lalu ada yang menonjol. Hasil identifikasi para ahli yang paling besar berada di selatan Pacitan," paparnya terkait fenomena yang juga disebut roo rise tersebut.
Secara terpisah, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memastikan bahwa dia sudah menerima informasi gunung bawah laut itu. Tak hanya mendapat laporan dari BIG, pemkab juga diberi kesempatan menamai gunung baru yang terletak di sebelah selatan pantai tersebut.
Bupati yang akrab disapa Mas Aji itu berharap temuan gunung bawah laut itu jadi kabar baik bagi daerah yang dipimpinnya. Lebih dari itu, keberadaannya dapat membawa keberkahan. Terutama dalam memperkaya khazanah pariwisata alam.
"Barangkali masyarakat ada yang ingin mengusulkan nama gunung baru tersebut, monggo. Saya sendiri belum menemukan ide kira-kira akan diberi nama apa," kata Aji.
"Doa kita semua semoga temuan ini adalah kabar baik dan bukan menjadi suatu ancaman," tandasnya.
(abq/dte)