H Samsudin merasa bangga bisa melestarikan budaya karapan sapi. Sultan Madura itu pernah 4 kali dapat hadiah mobil dan sepeda motor hingga tak terhitung jumlahnya. Hadiah-hadiah itu kemudian bebas dipakai oleh anak buahnya.
"Dua kali tembus di gubengan (Piala Presiden) tahun 2014 sama 2018. Empat kali dapat mobil, kalau motor sudah tak terhitung," aku H Samsudin, Sabtu (11/2/2023).
Meski beberapa kali juara dan mendapatkan banyak hadiah mulai mobil hingga motor, H Samsudin tidak pernah menjualnya. Dia meminjamkan hadiah itu ke anak buahnya sekaligus dipakai untuk kendaraan operasional tim karapan sapinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak pernah menjual hadiahnya, semuanya buat kenang-kenangan dan untuk dipakai para pangladin (juru rawat dan penjaga sapi)," tambahnya.
H Samsudin ingin semua anak buahnya merasakan kebahagiaan dan kebanggaan dari karapan sapi. Dia juga tidak pernah memakai hadiah karapan untuk membayar pekerja dan perawatan sapi.
"Untuk biaya pekerja, termasuk syukuran kemenangan sudah ada hitungannya sendiri," lanjut H Samsudin.
Anak keempat dari lima bersaudara ini menerangkan, meski harga sapinya melambung setelah jadi juara, biaya perawatan tetap lebih besar. Sebab, dia dan timnya akan berusaha keras untuk mempertahankan gelar juara.
"Kalau sudah juara, kami akan mati-matian mempertahankannya sehingga lebih banyak lagi biaya untuk meningkatkan perawatan," tandasnya.
(fat/dte)