Banjir di Kabupaten Pasuruan meluas. Banjir parah ini disebabkan luapan Sungai Rejoso dan anak sungainya akibat hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung lama dan terus menerus.
Selain itu jebolnya tanggul Sungai Rejoso sepanjang 25 meter di Dusun Adirogo, Desa Kedawungkulon, menyebabkan arus sungai semakin deras masuk permukiman.
Akibatnya, rumah warga yang terdampak semakin banyak. Lebih dari 8.600 rumah warga di 3 kecamatan terdampak banjir yang sudah berlangsung dua hari. Yakni, Kecamatan Rejoso, Grati dan Winongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir terparah di Desa Kedawungwetan dan Desa Kedawungkulon, Kecamatan Grati. Di lokasi ini, 3.430 rumah terendam banjir mulai 80 cm hingga 1,5 meter.
"Di Dusun Kebrukan (Desa Kedawungkulon) parah. Kita nggak bisa ngapa-ngapain. Nggak bisa kerja," kata Ahmad Subekhi, salah satu warga, Sabtu (11/2/2023).
Sementara Wakil Bupati Pasuruan, A Mujib Imron bersama Dinas Sosial sudah menyalurkan bantuan ke beberapa titik terdampak banjir. Bantuan berupa nasi bungkus, paket makanan siap saji, mi instan, air mineral, makanan anak dan lauk pauk.
"Warga di masing-masing dusun sudah tanggap dan banyak membuat dapur umum sendiri. Dari Dinsos mendukung bahannya," jelasnya.
Gus Mujib, sapaan wakil bupati, menyatakan pihaknya terus mendorong Pemprov Jatim segera melakukan normalisasi Sungai Rejoso dan aliran sungai lainnya untuk mengurangi risiko banjir.
"Tadi ada Kepala Balai Besar Gembong Pekalen, kita bicara dan sampaikan langsung di depan warga kalau Sungai Rejoso memang perlu ditangani. Penanganannya juga harus menyeluruh semua sungai di Pasuruan," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan Ridwan Harris menyatakan dapur umum dibuat di beberapa lokasi. "Tersebar," katanya saat ditanya sebaran lokasi dapur umum.
(abq/fat)