Banjir Luapan Bengawan Njero Rendam 3 Kecamatan di Lamongan

Banjir Luapan Bengawan Njero Rendam 3 Kecamatan di Lamongan

Eko Sudjarwo - detikJatim
Sabtu, 11 Feb 2023 16:26 WIB
Banjir Lamongan
Banjir Lamongan akibat luapan Sungai Bengawan Njero. (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Hujan yang terjadi sejak sepekan terakhir menyebabkan debit air Bengawan Njero di Lamongan meningkat. Akibatnya, sejumlah jalan poros desa di Lamongan terendam banjir.

Luberan air dari Bengawan Njero yang merupakan anak sungai Bengawan Solo ini mulai menggenangi sejumlah akses jalan poros desa yang ada di 3 kecamatan di Lamongan. Antara lain Kecamatan Kalitengah, Turi, dan Karangbinangun.

Ketinggian air yang merendam sejumlah jalan poros desa ini bervariasi. Mulai belasan cm hingga setengah meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah melakukan pemantauan di beberapa titik di mana telah terjadi kenaikan debit air di sungai Bengawan Njero," kata Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan Muhammad Muslimin kepada detikJatim, Sabtu (11/2/2023).

Di Kecamatan Kalitengah, rinci Muslimin, desa yang terkena luberan air dan jalan poros desa terendam antara lain Desa Tiwet, Blajo, Gambuhan, Bojoasri, Jelakcatur dan Somosari. Ketinggian air di desa-desa yang ada di wilayah Kecamatan Kalitengah ini berkisar antara 13 cm hingga kurang lebih 47 cm.

ADVERTISEMENT

Untuk Kecamatan Turi, desa-desa yang terimbas luberam air dari Bengawan Njero itu di antaranya adalah Desa Putatkumpul, Pomahanjanggan, Kepudibener dan Kemlagilor.

"Ketinggian air di desa-desa yang ada di Kecamatan Turi ini kurang lebih 32 sentimeter hingga 37 sentimeter," ujarnya.

Untuk Kecamatan Karangbinangun, ungkap Muslimin, desa-desa yang terkena luberan Bengawan Njero adalah Desa Waruk, Ketapangtelu, Somowinagun, Sukorejo dan Karanganom. Ketinggian air di desa-desa yang ada di Kecamatan Karangbinangun ini juga bervariasi. Ada yang lebih kurang 16 cm dan ada pula yang lebih kurang 32 cm

"Untuk mempercepat pembuangan air dari Bengawan Njero ke Bengawan Solo, kami telah mengaktifkan 4 unit pompa air. Hal ini kami lakukan untuk mengurangi ketinggian debit air," terangnya.

BPBD Lamongan terus memantau ketinggian air melalui TMA Phell Blawi dan EWS banjir di Sungai Bengawan Njero. Selain itu, imbuh Muslimin, bersama instansi terkait juga terus berkoordinasi untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya

"Kami bersama pihak-pihak terkait lainnya terus berkoordinasi untuk upaya penanganan," tandasnya.




(abq/dte)


Hide Ads