"Iya benar ada dugaan keracunan massal yang terjadi di wilayah hukum Polsek Wagir," ujar Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (7/2/2023), malam.
Taufik mengatakan Tim Inafis Polres Malang bersama Polsek Wagir langsung datang ke lokasi kejadian setelah menerima informasi adanya kejadian luar biasa itu.
Korban dugaan keracunan merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya yang tengah menggelar kemah di sebuah lapangan Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Setelah tiba di lokasi petugas langsung melakukan penanganan terhadap korban, olah TKP sekaligus melakukan serangkaian penyelidikan.
"Kami sudah melakukan penyelidikan, penanganan terhadap korban dan termasuk pengambilan sampel sisa makanan dan minuman untuk dilakukan uji laboratorium," akunya.
Taufik membeberkan hasil pendataan sementara diketahui peserta kegiatan yang mengalami keracunan berjumlah 360 mahasiswa dengan gejala lemas, perut mual, sesak nafas, diare, dan kondisi lemah.
"Sementara diketahui peserta yang mengalami keracunan berjumlah 360 mahasiswa dengan gejala lemas, perut mual, sesak nafas, diare, dan kondisi lemah," ujar Taufik.
Kegiatan itu sendiri, lanjut Taufik, diikuti sebanyak 1.279 orang terdiri dari 746 mahasiswa laki-laki dan 533 mahasiswi. Selama kegiatan diawasi oleh 300 mahasiswa senior Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
"Berdasarkan hasil interogasi bahwa gejala tersebut dialami setelah para mahasiswa makan malam (nasi bungkus) yang disiapkan dan dibagikan oleh panitia," bebernya.
Jumlah korban keracunan massal versi polisi ini berbeda dengan versi Puskesmas Wagir. Berdasarkan data yang dikumpulkan Puskesmas Wagir, korban keracunan mencapai 510 mahasiswa yang mengalami mual, muntah, serta pusing. Dari total peserta kegiatan KKM sebanyak hampir 1.200 orang.
"Waktu kejadian ini sangat cepat dengan selang waktu terpendek 3 jam dan terpanjang 6 jam dari mulai makan hingga sampai terkumpul penderita sebanyak 510 mahasiswa dari hasil konfirmasi ke Puskesmas Wagir," kata Kadinkes Kabupaten Malang dr Wiyanto Wijoyo.
(mua/iwd)