.webp)
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menunjuk Said Abdullah sebagai Plt Ketua PDIP Jatim di sisa masa jabatan periode 2019-2024 menggantikan Kusnadi.
Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menyebut langkah PDIP tergolong mengejutkan karena mengganti Kusnadi di tengah jalan.
"Terus terang mengagetkan, mengejutkan tapi juga progresif," kata Surokim kepada detikJatim, Sabtu (4/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surokim menyebut biasanya PDIP akan mengganti kadernya atau memberi sanksi ketika kadernya sudah ditetapkan tersangka. Dalam hal ini, Kusnadi saat ini sudah diperiksa KPK sebanyak dua kali terkait kasus suap dana hibah yang menjerat Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak.
"Selama ini kader PDIP akan diganti atau kena sanksi biasanya kalau sudah jadi tersangka. Ini benar-benar langkah mengejutkan dan mengagetkan, DPP sangat protektif dan berhati-hati terhadap penangganan isu begini," jelasnya.
Dosen Komunikasi Politik Fisib UTM ini menilai pemilihan Said sebagai upaya memulihkan citra PDIP Jatim yang selama hampir dua bulan terakhir diterpa isu pemeriksaan KPK.
"Luar biasa PDIP, ini langkah tidak biasa dan progresif untuk menghindari citra negatif partai dan DPP menerapkan prinsip kehati-hatian untuk mengamankan citra partai guna menghindari tone, opini dan persepsi negatif pada partai," jelasnya.
"Semua pejabat pimpinan DPRD Jatim memang diperiksa KPK dalam case dana hibah, tidak hanya dari PDIP, semua partai di jajaran pimpinan dari Gerindra, PKB, Demokrat dan ketua fraksi DPRD Jatim dipanggil sebagai saksi oleh KPK dalam case dana hibah. Namun, kali ini DPP PDIP benar-benar mengambil policy di luar dugaan. Memang itu hak prerogatif Ketum DPP, tetapi sekali lagi mengagetkan, mengejutkan, sungguh progresif," tandasnya.
(faa/iwd)
