Bumerang yang bisa kembali ke pelemparnya bukan sekadar analogi untuk sebuah keputusan atau kebijakan yang tidak tepat. Alat perang itu benar-benar bisa terbang dan kembali ke pelemparnya.
Seperti palu Thor dalam film Marvel, bumerang akan kembali ke tangan setelah dilempar ke udara. Tetapi faktanya, ternyata ada dua jenis bumerang: yang bisa kembali dan yang tidak bisa.
Bumerang memang bukan alat biasa. Sejarah penemuan alat ini cukup panjang. Gimana, sudah tambah penasaran belum? Ini jawaban mengapa bumerang bisa kembali ke tangan pelemparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masa Awal Bumerang
Sebelum sampai ke penjelasan ilmiah bagaimana bumerang bisa kembali setelah dilempar, ada baiknya kita tengok dulu sejarahnya.
Dilansir dari detikEdu mengutip laman Popular Science, Jumat (3/2/2023), bumerang adalah salah satu penemuan manusia tentang benda terbang tertua di dunia.
Sejarah penemuan dan penggunaan bumerang ini berkaitan dengan Raja Tutankhamen asal Australia di abad ke-14 SM. Raja itu disebut punya banyak koleksi bumerang.
Penduduk asli Australia awalnya memang menggunakan bumerang sebagai alat berburu dan peperangan sejak 10.000 tahun yang lalu.
Bumerang tertua di dunia ditemukan di Pegunungan Carpathian Polandia yang diperkirakan berusia lebih dari 20.000 tahun.
Laman Science ABC menambahkan bahwa bumerang itu sebenarnya terbuat dari gading mammoth.
Jenis awal bumerang pada dasarnya tidak dapat berputar kembali ketika dilempar. Karena memang fungsinya sebagai senjata untuk berburu.
Bicara tentang pembuatannya, bumerang memang diukir sedemikian rupa sehingga dapat bertahan di udara untuk waktu yang lama.
Saat dilempar dalam garis lurus dan akurat, seorang pemburu dapat mengenai binatang yang menjadi sasaran meski jaraknya jauh.
Evolusi Bumerang
Ternyata, bumerang yang bisa berputar kembali ditemukan secara tidak sengaja. Hal itu terjadi saat seseorang mengukir bumerang dengan bentuk yang sedemikian rupa.
Ia membuatnya dalam bentuk yang tepat untuk bisa berputar kembali. Hingga ketika dilempar dengan benar bumerang itu kembali ke pelemparnya.
Sayangnya, bumerang jenis ini tak cocok dipakai untuk berburu. Alasannya karena sulit untuk membidik secara akurat.
Akhirnya, bumerang ini digunakan untuk kegiatan olahraga dan rekreasi hingga sekarang.
Cara Kerja Bumerang
Cara kerja bumerang dapat mudah dipahami melalui percobaan yang dilakukan Derren Tan. Derren ialah mahasiswa PhD bidang fisika di Universitas Oxford.
Ia mendemonstrasikan cara membuat bumerang dari tiga lembar karton dengan menyilangkan dan menjepitnya sehingga menonjol seperti sayap.
Desain sayap yang tepat akan menghasilkan daya angkat yang nantinya dibutuhkan saat bumerang dilempar.
Science ABC melansir bahwa sayap bumerang berbentuk airfoil seperti sayap pesawat terbang.
Pada bumerang airfoil berbentuk rata di satu ujung dan melengkung di ujung lain dengan satu sisi yang lebih tebal daripada yang lain.
Dengan demikian, ketika dilempar dengan benar, airfoil akan memberi daya angkat yang diperlukan sehingga bumerang bisa terbang di udara.
Nah, alasan mengapa bumerang bisa kembali ke tangan pemiliknya adalah karena adanya fenomena presisi giroskopik.
Saat bumerang dilempar, sayap atas akan bergerak lebih cepat di udara dibandingkan sayap bawah karena sayap atas bergerak searah dengan arah lemparan. Sedangkan sayap bawah bergerak berlawanan arah.
Akibatnya, sayap atas akan menghasilkan daya angkat yang lebih besar dibandingkan sayap bawah. Perbedaan ini menciptakan torsi atau momen gaya.
Torsi yang konsisten inilah yang membuat bumerang miring dan secara bertahap berputar dalam lingkaran akhirnya hingga kembali ke pelempar.
Cara Bermain Bumerang
Cara bermain bumerang bisa dengan mudah dikuasai bila tahu cara melempar yang benar pula.
Pertama, detikers perlu memegang bumerang secara vertikal. Lalu miringkan dengan sudut antara 10-20 derajat dengan bagian 'V' menunjuk ke arah Anda.
Dengan cara demikian sesudah bumerang dilempar maka alat itu secara bertahap akan berputar kembali kepada pelempar.
Namun ada satu hal yang perlu dicatat. Agar bumerang kembali dengan akurat hingga kembali tertangkap tangan pelempar memerlukan banyak latihan.
Sebab, pada dasarnya melempar bumerang adalah keterampilan yang sulit untuk dikuasai.
Artikel ini sudah tayang di detikEdu dengan judul 'Bumerang Kok Bisa Kembali Usai Dilempar? Begini Penjelasannya'.
(dpe/iwd)