Minyakita di pasar Surabaya langka hingga harganya naik. Para penjual bahan pokok dan sembako pun tidak menjual minyak milik pemerintah sebulan terakhir ini.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengakui kelangkaan Minyakita. Pihaknya pun akan menggelar operasi pasar dan pasar murah pada Minggu (5/2/2023).
"Langka tapi belum hilang, kami lihat HET (harga eceran tertinggi) berapa. Kalau HET lebih tinggi kami sudah persiapkan, sehingga dinas koperasi akan koordinasi dengan disperindag provinsi untuk operasi pasar," kata Eri, Jumat (3/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Eri juga tak memungkiri pembelian Minyakita bersyarat seperti harus menunjukkan KTP. Caranya dengan menggelar operasi pasar untuk mengendalikan harga.
Menurutnya, jika ada yang menjual Minyakita dengan syarat artinya minyak goreng subsidi pemerintah itu memang langka. Karena itu ia minta Dinkop melakukan pendataan.
"Supaya tidak ada hal itu (jual bersyarat) ya dilakukan operasi pasar. Karena di Surabaya ini akan menunggu barang, seperti beras. Nanti ada pasar murah dan operasi pasar sambil menunggu stok Minyakita. Kalau jualan minyak nggak ada syarat sebenarnya, tapi namanya pedagang. Makanya operasi pasar," katanya.
Tak hanya Minyakita harga beras juga naik Rp 1.000 per kilo. Pihaknya juga memastikan beras lokal di Bulog 2 hari ini. Ia juga terus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim.
"Karena panen bulan Maret dan kami koordinasi dengan Pemprov. nanti bagaimana beras di bulog kami akan melakukan operasi pasar. Pun minyak termasuk HET. Semua kepala daerah melihat daerah masing-masing untuk operasi pasar bersama," ujarnya.
(dpe/dte)