Siswa SMA di Mojokerto Dilarikan ke RS Usai Minum Arak Campur Racun Tikus

Siswa SMA di Mojokerto Dilarikan ke RS Usai Minum Arak Campur Racun Tikus

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Kamis, 02 Feb 2023 19:49 WIB
siswa sma dilarikan ke RS setelah tenggak miras campur racun tikus
Foto: Dok. Polsek Dawarblandong
Kota Mojokerto -

Siswa kelas X SMA di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto mengalami kejang-kejang hingga dilarikan ke rumah sakit setelah meminum arak. Polisi menduga remaja berusia 18 tahun itu mencampur arak tersebut dengan racun tikus.

Kasi Humas Polres Mojokerto Kota Iptu M Khoirul Umam mengatakan semula siswa berinisial RK itu bolos sekolah pada Rabu (1/2) siang. Ia diam-diam keluar dari sekolah untuk bertemu dengan temannya berinisial AN, pelajar SMA lain.

RK lantas membeli arak. Bersama AN, siswa kelas X SMA di Kecamatan Dawarblandong ini menuju ke lahan kosong di Dusun Kalipang, Desa Wahas, Balongpanggang, Gresik. Sampai di lokasi, RK menenggak sendiri minuman keras tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama kemudian, RK mengalami kejang-kejang di lahan kosong tersebut. "Arak tersebut diduga dicampur racun tikus oleh RK, kemudian diminum RK sendiri. Temannya tidak ikut minum," terang Umam kepada detikJatim, Kamis (2//2/2023).

Melihat temannya kejang-kejang, AN pun menghubungi orang tua korban. Sehingga RK dijemput untuk dibawa pulang. Remaja berusia 18 tahun itu terpaksa dilarikan ke RSUD RA Basoeni, Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Karena tak kunjung membaik meski telah diminumi air kelapa muda.

ADVERTISEMENT

"Kondisi korban saat ini sudah membaik setelah dilakukan tindakan medis oleh pihak rumah sakit," terang Umam.

Umam menjelaskan Polsek Dawarblandong menerima informasi insiden tersebut kemarin siang sekitar pukul 12.00 WIB. Penyelidikan langsung digelar dipimpin langsung Waka Polsek Ipda Setyo Budi dan Kanit Reskrim Aiptu Agus.

Hasilnya, RK disinyalir nekat meminum arak yang diduga sudah dicampur racun tikus karena mengalami depresi. "Dugaaan sementara dari keterangan keluarganya, korban depresi tidak mau sekolah," tandas Umam.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads