Gaduh 8 Pengurus DPD Surabaya Mundur, Elektabilitas NasDem Terancam Merosot

Gaduh 8 Pengurus DPD Surabaya Mundur, Elektabilitas NasDem Terancam Merosot

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 01 Feb 2023 19:23 WIB
Pengurus NasDem Surabaya mundur
8 pengurus NasDem Surabaya mundur. (Foto: Dok. Istimewa/ Onny S.D, Philippus)
Surabaya -

DPD Partai NasDem Surabaya bergejolak usai 8 pengurusnya mundur. Salah satu alasan para pengurus itu mundur karena Ketua DPD NasDem Surabaya Robert Simangunsong tidak transparan soal dana bantuan politik (banpol). Gaduh kisruh internal NasDem Surabaya itu dinilai bisa berpengaruh ke elektoral partai.

NasDem Jatim sendiri ogah mencopot Robert Simangunsong dari kursi Ketua DPD NasDem Surabaya. Sebab, waktunya terlalu mepet dengan pemilu.

Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam, NasDem Surabaya harus segera menyelesaikan konflik interna. Jika tidak, hal itu akan berpengaruh ke persepsi negatif publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika partai gaduh dengan konflik internal, tidak tertangani dengan baik, dan hal itu yang mendapat liputan media dan meluas, tentu akan mempengaruhi persepsi dan opini publik," kata Surokim kepada detikJatim, Rabu (1/2/2023).

Menurut Surokim, elektoral sebuah partai bisa merosot ditentukan berbagai faktor. Salah satunya soal solid atau tidaknya pengurus di internal.

ADVERTISEMENT

"Tidak gampang mengatakan sebab satu faktor lalu berakibat pada merosotnya elektoral. Sebab, faktor yang bisa memengaruhi elektoral itu selalu kompleks dan tidak tunggal. Soliditas internal memang termasuk salah satunya yang berpengaruh," jelasnya.

Surokim menilai, NasDem perlu bekerja keras setidaknya untuk mempertahankan 3 kursi di DPRD Kota Surabaya, termasuk juga 9 kursi di DPRD Jatim.

"Persepsi dan opini publik selalu berpengaruh terhadap pilihan pemilih. Partai harus bisa menjaga trust publik agar memiliki opini yang positif," katanya.

"Jadi jika ada partai yang mendapat pemberitaan dengan tone negatif dan itu berlangsung lama tentu akan bisa mempengaruhi trust public. Dengan demikian, sorotan negatif media sejauh mungkin harus dihindari. Sehingga, tone media di mata publik selalu positif dan itu biasanya akan bisa memelihara potensi elektoral," sambungnya.

Peneliti Senior SSC ini menambahkan jika konflik di NasDem Surabaya tidak tertangani dengan baik, maka bisa menggerus suara di Pemilu 2024 yang sudah di depan mata.

"Bisa jadi kalau hal ini tak tertangani dengan baik akan menganggu potensi elektabilitas partai khususnya terkait dengan kemantapan, undecided dan swing voters partai dan ekspansi suara partai," tandasnya.




(dpe/dte)


Hide Ads