Gos A alias Suhadi viral setelah menyebarkan uang tunai di Jalan Raya Dusun/Desa Watudakon, Kesamben, Jombang. Aksi royal Gos A itu kerap membuat warga rela menunggu berebut uang pecahan Rp 2 ribu sampai Rp 100 ribu. Bahkan, pernah dalam sehari Gos A menyebarkan uang 3 kali hingga jutaan rupiah.
Dari keterangan warga yang turut berebut mengaku uang tersebut untuk membeli kebutuhan sehari-hari hingga berwisata.
Salah satunya warga Dusun Watudakon Warsito (45). Dia mengaku hanya satu kali ikut berebut uang yang disebar Gos A di siang hari sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, ia berhasil mendapat uang Rp 300 ribu berupa pecahan Rp 50.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Uangnya saya buat jalan-jalan langsung habis," ujarnya kepada detikJatim, Rabu (1/2/2023).
Siti Aminah (51) juga merasakan hal serupa. Ia mengaku mendapatkan uang Rp 350 ribu dari aksi sebar uang yang dilakukan Gos A dalam Januari ini. Uang pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 tersebut ia peroleh hanya dalam satu hari, tapi pada 2 momen berbeda.
"Dapat 2 kali dalam sehari. Pertama, Rp 150 ribu hasil rebutan, kedua Rp 200 ribu," jelasnya.
Uang tersebut langsung dihabiskan untuk berwisata bersama keluarganya. Karena kebetulan saat itu dia akan bepergian ke Yogyakarta. Banyak tetangga sesama warga Dusun Watudakon merasakan hal yang sama. Ada yang mendapat uang Rp 200, 300, 500 dan 600 ribu.
"Tapi harus jatuh bangun rebutan di jalan," tutur Aminah.
Aminah mengaku mendapat informasi ada penyebaran uang dari siaran langsung YouTube Gos A. Ia mengaku lebih suka uang disebar dari mobil ke jalan raya seperti yang selama ini dilakukan Gos A.
"Tahunya dari live YouTube kalau mau sebarkan uang. Saya lebih suka disebarkan, lebih seru, jadi bolak balik bisa rebutan," cetusnya.
Lain halnya dengan Yuli (39). Emak-emak warga Dusun Watudakon ini berharap Gos A membagikan uang secara merata kepada warga. Karena jika disebar di jalan, uang yang diperoleh warga tidak bisa merata. Ada yang dapat Rp 1 juta lebih, Rp 400 ribu, bahkan tidak dapat sama sekali.
"Sebetulnya lebih suka dibagikan langsung ke warga biar pembagian merata. Kalau disebarkan seperti itu, ada yang tidak dapat sama sekali, padahal sudah jatuh bangun," terangnya.
Senada dengan Aminah, Yuli juga mengetahui akan ada sebaran uang dari siaran langsung (live) YouTube Gos A. Ia mengaku 2 kali ikut berebut uang di Jalan Raya Watudakon. Masing-masing mendapatkan Rp 200 ribu berupa pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.
Uang tersebut digunakan membeli kebutuhan sehari-hari. Yuli mengaku sempat takut ikut berebut uang yang disebarkan Gos A.
"Senang, tapi sempat takut, khawatirnya kan di jalan, ada yang bilang uang tidak wajar. Saya pikir-pikir kok sering, tidak ada masalah dan aman-aman saja, akhirnya ikutan," jelasnya.
Menurut Yuli, aksi terakhir yang dilakukan Gos A menyebarkan uang sekitar 1 minggu lalu. Setelah itu sampai hari ini, aksi serupa belum ada lagi. Yuli pun sempat menyinggung alasan Gos A menyebarkan uang di jalan.
"Katanya dia (Gos A) punya nazar kalau sukses, warga Watudakon disebari angpao," tandasnya.
(dpe/fat)