"Kami semua mendukung Anies, bahkan saya akan membantu Pak Anies untuk menjadi presiden. Masalah kami ialah soal dana banpol yang tidak transparan," kata Onny S.D, Philippus selaku Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu NasDem kepada detikJatim, Selasa (31/1/2023).
Menurut Onny para pengurus NasDem Surabaya mundur karena Ketua DPD NasDem Surabaya Robert Simangunsong tidak bisa menjalankan mesin partai dengan baik, utamanya menjelang Pemilu 2024. Onny menyebut mundurnya para pengurus karena tanggung jawab moral.
"Mempertahankan tiga kursi di Surabaya itu susah, apalagi menambah dengan kondisi internal partai seperti ini. Sehingga pertanggungjawaban moral kami, kami mundur dari kepengurusan yang dipimpin Robert," jelasnya.
Onny mengatakan, selain dirinya yang mundur, ada pengurus lain yang mundur yakni Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Pendidikan Politik Sri Hono Jularko, Wakil Ketua Digital dan Siber Wendik Arifiyanto, Wakil Ketua Bidang UMKM Gatot Indarto.
Kemudian Wakil Ketua Bidang Tenaga Kerja Anugrah Ariyadi, Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga M Choirul Anwar, Wakil Ketua Bidang Kehutanan, Agraria, dan Tata Ruang Gunawan, dan Wakil Ketua Bidang Migran Tatiek Effendi.
Ony mengungkapkan ada 8 hal yang membuat 8 kader NasDem Surabaya mundur. Salah satunya soal dana bantuan politik (banpol) yang tidak jelas penggunaannya oleh Robert Simangunsong.
"Kemudian ketua NasDem Surabaya tidak bisa mengkonsolidasikan pengurus harian DPD sesuai SK DPP. Lalu tidak ada harmonisasi antar pengurus. Kemudian tidak difungsikan pengurus DPD sesuai tupoksi, dan ketua asal tunjuk," jelasnya.
"Selain itu ketua tidak bisa membentuk pengurus ranting di Surabaya, dan tidak bisa dibuktikan secara legalitas. Suasana kantor juga tidak demokratis sesuai semangat partai, termasuk tidak dimanfaatkan sesuai amanah partai. Dan terakhir menggelar rapat tidak sesuai dengan AD/ART dengan melibatkan organisasi sayap yang diketuai istrinya," sambungnya.
Ony menambahkan surat pengunduran diri dari 8 pengurus NasDem Kota Surabaya sudah diterima oleh DPP. Namun sejauh ini, belum ada klarifikasi dari DPP.
"Surat itu sudah kami kirim sejak 22 Desember 2022 dan sudah diterima DPP NasDem di NasDem Tower. Lalu tembusan sudah diterima oleh DPW NasDem Jatim," tambahnya.
Sementara Ketua DPD NasDem Surabaya Robert Simangunsong enggan mengomentari banyak terkait kemunduran 8 pengurus NasDem Kota Surabaya.
"Nanya ke mereka yang mundur, nanyanya ke mereka," singkat Robert.
(dpe/dte)