Lora Aziz selaku orator aksi mengaku geram dengan ulah Paludan yang telah melakukan pembakaran Al-Qur'an. Saat berorasi Aziz mengajak semua untuk melakukan boikot produk Swedia.
"Ini pembelaan kita, umat muslim wajib membelanya sesuai arahan ulama. Kita menuntut pemerintah agar tegas, kita boikot segala produk Swedia," kata Aziz dalam orasinya, Senin (30/1/2023).
Di depan kantor DPRD, massa melakukan orasi bergantian. Bahkan mantan wakil bupati Pamekasan Khalil Ashari turut berorasi meminta pemerintah menyikapi kejadian tersebut.
![]() |
Aksi damai bela Alquran ini dilakukan sejumlah kelompok mulai dari IKTAB (Ikatan Keluarga Tahfidz Alumni Banyuanyar), FKMSB (Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar), Dewan Eksekutif Mahasiswa ( DEMAS) STAI Darul Ulum Banyuanyar, serta kelompok mahasiswa lainnya.
Terdapat 7 tuntutan dalam aksi tersebut yaitu 1. Mengutuk keras pembakaran Al-Qur'an, 2. Pemerintah agar memanggil duta besar Swedia dan Denmark untuk segera meminta maaf, 3. PBB diminta bersikap tegas.
4. Meminta agar Pemerintah Republik Indonesia memutus hubungan diplomatik dengan negara yang bersangkutan, 5. Menyayangkan terhadap kurang tegasnya Pemerintah RI dalam merespons adanya tindakan biadab yang telah menyakiti umat Islam seluruh dunia, 6. Seruan memboikot produk Swedia dan Denmark. 7, Mengajak umat muslim seluruh dunia untuk bersama mencintai,menjaga dan mengamalkan Al-Qur'an.
![]() |
Massa sempat ditemui ketua DPRD Halili. Ia sempat mengajak perwakilan massa untuk diskusi hingga akhirnya perwakilan masuk gedung dewan melakukan diskusi.
Dari hasil diskusi, Anggota DPRD sepakat untuk menyampaikan tuntutan mereka untuk disampaikan ke pusat dalam waktu dekat.
(abq/iwd)