.webp)
Ketika melintas di kawasan Kota Malang akan terlihat sejumlah taman yang nampak remang-remang atau kurang penerangan. Hal itu menimbulkan kesan menakutkan saat datang ke taman di malam hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengatakan pada saat pembangunan taman tentu sudah menyediakan sarana dan prasarana penunjang. Salah satunya adalah lampu penerangan.
Namun, kenyataanya banyak lampu penerangan yang tersedia di taman-taman Kota Malang tidak aktif karena ulah tangan-tangan jahil atau oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang mencuri instalasi lampu taman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak itu (taman-taman) yang lampunya gelap semua karena instalasinya dicuri orang semua. Sehingga ketika jaringannya dicuri ya lampunya mati," ujar Rahman saat diwawancarai awak media, Jumat (20/1/2023).
Rahman memberikan contoh dua taman yang lampunya tidak bisa hidup karena dicuri berada di Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Yakni Taman Teluk Grajakan dan Hutan Kota Indragiri.
"Untuk menangani itu, kita juga terjunkan anggota DLH Kota Malang untuk keliling ke taman-taman guna mengawasi adanya tindakan jail atau asusila. Terdapat 18 orang yang terbagi menjadi 3 sif," terangnya.
Ia juga mengakui bahwa minimnya anggaran pemeliharaan taman yang didapat DLH Kota Malang pada tahun-tahun sebelumnya, menjadi alasan penanganan permasalahan taman gelap itu tidak kunjung terselesaikan.
"Memang selama ini dalam pelaksanaannya kita bisa membuat (taman), tapi tidak bisa memelihara karena minimnya anggaran," kata Rahman.
Namun, untuk tahun 2023 kali ini DLH Kota Malang telah mempersiapkan anggaran sekitar Rp 5 miliar untuk pemeliharaan taman-taman di Kota Malang. Harapannya dengan alokasi anggaran itu, taman bisa terawat dengan baik.
"Ya kita coba di tahun ini untuk membuat konsep baru pemeliharaan RTH (Ruang Terbuka Hijau). Taman-taman di jantung kota seperti Simpang Balapan, Jalan Veteran, dan lainnya akan kita tata serta diberikan penerangan yang cukup," tandasnya.
(dpe/iwd)
