BKKBN Jatim menyebut sepanjang tahun 2022, sebanyak 15.212 ada pengajuan dispensasi nikah. 80 Persen di antaranya hamil duluan dan 20 Persen sisanya banyak sebab. Salah satunya, perjodohan karena faktor ekonomi.
Dari jumlah pengajuan dispensasi nikah sebanyak 15.212, tiga daerah tertinggi pengajuannya.
"Ada 3 tertinggi di Jatim, yakni Jember, Malang dan Kraksaan," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim, Maria Ernawati di kantornya, Jalan Airlangga Surabaya, Rabu (18/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rinciannya yakni, Jember sebesar 1.388 putusan, Malang sebesar 1.384 putusan dan Probolinggo Kraksaan 1.141 putusan.
Tingginya kasus pernikahan anak atau pernikahan dini ini, jelas dia, berisiko bayi yang lahir menjadi stunting.
"Pada kasus kehamilan yang tidak diinginkan, ditambah usia ibu hamil yang sangat muda berpotensi terjadi bayi lahir stunting," ujarnya.
Atas kondisi itu, pihaknya akan menggencarkan program GenRe atau Generasi Berencana melalui Pusat Informasi dan Konseling (PIK) remaja. Ini untuk mensosialisasi kesehatan reproduksi.
"Kami memiliki program GenRe atau Generasi Berencana melalui Pusat Informasi dan Konseling (PIK) remaja untuk sosialisasi kesehatan reproduksi atau kespro," tambahnya.
Di tahun 2023 ini, perwakilan BKKBN Jatim akan membentuk Duta GenRe hingga ke tingkat Desa. Selama ini, Duta GenRe baru ada di tingkat kabupaten.
"Saat ini di Jawa Timur sudah ada 8.501 Duta GenRe Desa. Tugas para Duta GenRe ini selain melakukan sosialisasi juga bisa melakukan konseling. Diharapkan para remaja akan lebih terbuka saat melakukan konseling kepada teman sebaya daripada ke orang tua," pungkasnya.
(esw/fat)