Ratusan warga Kecamatan Puger berunjuk rasa dengan cara memblokade jalan raya jalur Desa Kasiyan Timur dan Puger Kulon. Mereka menuntut Bupati Jember mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bagi perajin batu gamping tradisional di Puger agar bisa mengelola Gunung Sadeng yang mengandung batu kapur.
Ratusan pengunjuk rasa itu sebagian besar memang perajin batu kapur tradisional atau lebih dikenal perajin batu gamping tumangan. Para perajin ini resah karena selama ini Gunung Sadeng dikelola oleh pengusaha besar secara koorperasi.
"Kita memiliki anak cucu yang masih butuh pendidikan. Saya mohon kepada pemerintah kabupaten untuk memberikan sebagian lahan khusus kepada masyarakat pengusaha tumang tradisional di wilayah desa ini," kata Kepala Desa Kasiyan Timur, Hariyanto yang juga ikut dalam aksi, Selasa (17/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga memblokade jalan dengan melintangkan kayu. Juga memarkir kendaraan di tengah jalan. Bahkan sempat ibu-ibu sempat memasak di sana. Juga sempat terjadi aksi pembakaran ban bekas.
Aksi ini membuat jalur di jalan itu tak bisa dilewati. Sejumlah pengendara harus mencari jalur alternatif untuk menghindari blokade jalan.
"Bisa tidak bisa bupati Jember harus buat SK buat petani tumangan, karena ini masalah perut, kami akan bertahan di sini dan membuat tenda dan masak di tengah jalan hingga tuntutan kami segera dipenuhi," teriak salah seorang pengunjuk rasa, Hasan.
Hasan menegaskan jika SK tidak segera diterbitkan, maka warga akan terus bertahan. Bahkan blokade jalan juga akan tetap dilakukan.
"Pokoknya harus segera diterbitkan, jika tidak kami akan bertahan hingga waktu malam atau pun seterusnya," ucap Hasan.
Perwakilan pemkab Jember melalui kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Bambang Saputro yang kemudian datang ke lokasi berusaha berkomunikasi dan berkoordinasi dengan warga. Dia juga berusaha menjelaskan tentang tahapan regulasi perizinan tambang yang harus diurus di pemerintahan pusat.
"Mohon maaf, hari ini bupati tidak bisa hadir karena ada urusan di Jakarta. Dan untuk permintaan warga sudah kami ajukan, dan yang memberi izin itu dari pusat semua, maka dari itu kami mohon masyarakat bersabar," ungkap Bambang.
Namun penjelasan Bambang masih masih belum membuat warga pendemo puas. Aksi blokade masih berlangsung hingga pukul 17.00 WIB. Sejumlah petugas terlihat melakukan pengamanan aksi tersebut.
(abq/iwd)