PVMBG mencatat hari ini Gunung Semeru mengalami erupsi sebanyak 3 kali, Selasa (17/1/2023). Erupsi pertama kali terjadi pukul 05.09 WIB. Saat itu tinggi letusan 700 meter dari puncak mahameru atau 4.376 meter di atas permukaan laut.
"Saat itu kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 148 detik," kata Petugas Pos Pantau Gunung Semeru Ghufron Alwi dalam keterangannya yang dilihat detikJatim.
Sementara pukul 05.36 WIB, Gunung Semeru kembali mengalami erupsi. Saat itu tinggi letusan 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 163 detik," tambahnya.
Dan pukul 06.17 WIB, Semeru kembali erupsi dengan tinggi letusan teramati kurang lebih 600 meter di atas puncak 4.276 meter di atas permukaan laut.
![]() |
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 100 detik," kata Petugas Pos Pantau Gunung Semeru, Mukdas Sofian dalam keterangannya yang dilihat detikJatim.
Dia menambahkan hingga laporan soal Gunung Semeru dibuat, erupsi masih berlangsung. Sementara warga diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (Pusat erupsi).
"Masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (Sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan," tegasnya.
Warga, jelas dia, diimbau mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Sebab, berpotensi ada perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tambahnya.
(dte/fat)