Kahla Anisa, balita di Trenggalek yang tertembak senapan angin telah dioperasi. Operasi itu untuk mengangkat peluru yang bersarang di kepalanya.
Namun korban yang berasal dari keluarga kurang mampu tersebut mengalami kesulitan biaya pengobatan. Karena biaya yang dibutuhkan untuk operasi dan penyembuhan diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp 200 juta.
"Dia punya JKN-KIS sebetulnya, mungkin karena ini kecelakaan, sehingga tidak bisa dimanfaatkan. Minggu kemarin itu keluar nota atau tagihan ya, sampai pascaoperasi sekitar Rp 60 juta," jelas Kepala Desa Kamulan, Trenggalek, Masruri kepada detikJatim, Senin (9/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Balita di Trenggalek Tertembak Senapan Angin |
Masruri menjelaskan untuk mempermudah proses penanganan pihaknya mengeluarkan surat keterangan tidak mampu (SKTM). Tak hanya itu pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membantu penanganan.
"Meskipun saat itu masih belum jelas pembiayaannya, setelah proses penanganan tetap berjalan dengan baik. Setelah SKTM itu, korban juga segera dilakukan operasi," imbuhnya.
Saat ini pihak korban bisa bernapas leha, karena Bupati Trenggalek mengupayakan bantuan pembiayaan melalui Baznas Trenggalek.
Sementara itu pengurus Baznas Trenggalek Deni Riyani, mengatakan terkait persoalan yang dihadapi Kahla Anisa, pihaknya masih mengupayakan penggalangan dana.
"Kami masih berupaya, ada penggalangan dana, hingga saat ini mulai terkumpul sekitar Rp 19 juta," kata Deni.
Seorang balita di Trenggalek tertembak senapan angin. Peluru dari senapan angin itu menerjang kepalanya. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (30/12/2022). Korban adalah Kahla Anisa warga RT 19 RW 03, Desa Kamulan, Durenan, Trenggalek.
(dpe/iwd)