Pakar Sebut Peningkatan Aktivitas Vulkanik Gunung Ijen Seperti Merebus Air

Pakar Sebut Peningkatan Aktivitas Vulkanik Gunung Ijen Seperti Merebus Air

Ardian Fanani - detikJatim
Senin, 09 Jan 2023 11:50 WIB
belerang ijen
Suhu air di kawah Ijen meningkat seperti orang merebus air (Foto: Tangkapan layar)
Banyuwangi -

Gunung Ijen tengah mengalami peningkatan aktivitas vulkanik. Suhu air kawah naik dari 16 derajat celcius menjadi 45,6 derajat celcius. Pakar menyebut fenomena yang terjadi layaknya orang tengah merebus air.

General Manager Ijen Geopark Abdillah Baraas mengatakan Gunung Ijen memiliki dapur magma yang bisa dianalogikan sebagai kompor. Sedangkan kawahnya dianalogikan sebagai panci atau wadah penampungnnya.

Seiring dengan intensitas hujan yang terjadi mengakibatkan volume air yang tertampung dalam kawah meningkat. Fenomena yang terjadi kemudian memicu munculnya asap tebal. Sebagai tanda adanya reaksi pemanasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian terjadi reaksi, sehingga air seolah tengah dimasak. Reaksi yang terjadi memicu terbentuknya gas-gas beracun dengan kadar dan konsentrasi tinggi," kata Abdillah kepada detikJatim, Senin (9/1/2023).

Sehingga, kata Abdillah, pengunjung dilarang mendekat di bibir Kawah. Karena potensi gas beracun sangat besar.

ADVERTISEMENT

"Oleh sebab itu pengunjung direkomendasikan untuk menjauhi area kawah," tegasnya.

Menurut Abdillah, hal itu diperkuat dengan aktivitas gempa vulkanis dari PPGA Ijen yang melebihi batas normal.

Sejak 1 Januari 2023, yakni berupa gempa vulkanik dangkal yang terekam 82 kali dan gempa hembusan 32 kali.

"Hal ini membuktikan ada aktivitas yang terjadi di bawah permukaan Kawah Ijen," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, status Gunung Ijen naik dari normal (level I) menjadi waspada (level II).

kenaikan status itu tertuang dalam surat peningkatan tingkat aktivitas Gunung Ijen yang dikeluarkan Badan Geologi Kementerian ESDM RI nomor nomor surat pingkatan status: 1.Lap/GL.03/BGL./2023. kenaikan status Gunung Ijen terhitung sejak Sabtu (7/1/2023) pukul 14.00 WIB.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Suparjan membenarkan soal kenaikan status Gunung Ijen itu. Suparjan mengatakan kenaikan status itu menyusul adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang terjadi Januari ini.

Salah satu indikator yang mempengaruhi kenaikan status Gunung Ijen adalah kenaikan suhu air danau kawah dari 16 derajat celcius pada Desember 2022 menjadi 45,6 derajat celcius pada awal Januari 2023.

Kenaikan suhu itu juga membuat perubahan warna danau kawah dari hijau tua menjadi hijau pucat keputih-putihan.

"Serta dari sisi kegempaannya," kata Suparjan.

Badan Geologi mencatat kegempaan Gunung Ijen didominasi oleh gempa permukaan sejak 1 Januari 2023, yakni berupa gempa vulkanik dangkal yang terekam 82 kali dan gempa hembusan 32 kali.

Ada beberapa rekomendasi yang dikeluarkan akibat kenaikan status Gunung Ijen menjadi waspada.

Pertama, masyarakat di sekitar Gunung Ijen dan pengunjung dilarang mendekat ke kawah dalam radius 1,5 kilometer (km) dari bibir kawah.

Kedua, masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang aliran Sungai Panyu Pait diminta selalu waspada terhadap potensi ancaman aliran gas vulkanik yang berbahaya.

Mereka juga diminta tetap memperhatikan perkembangan aktivitas Gunung Ijen.

Ketiga, masyarakat diminta untuk menggunakan masker penutup alat pernafasan apabila mencium bau gas belerang yang menyengat.

Terakhir, pemerintah daerah, BKSDA, dan BPBD diminta untuk berkoordinasi dengan PPGA Ijen atau pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News




(dpe/iwd)


Hide Ads