Awas! Sering Makan Ceker Ayam Bisa Picu Kolesterol Tinggi

Kabar Kesehatan

Awas! Sering Makan Ceker Ayam Bisa Picu Kolesterol Tinggi

Suci Risanti Rahmadania - detikJatim
Sabtu, 07 Jan 2023 22:31 WIB
Bikin Mual, Muncul Sekte Makan Sereal dan SusuΒ Topping Ceker Ayam
Ceker ayam (Foto: Site News)
Surabaya -

Ceker ayam menjadi salah satu menu atau kudapan yang banyak orang suka. Bahkan, kini banyak franchise yang menawarkan menu ceker ayam lantaran makanan ini bisa diolah menjadi camilan, seperti keripik ceker dan ceker crispy.

Ceker ayam juga termasuk bagian tubuh ayam yang murah dan mudah didapatkan. Tak heran jika olahan ceker ayam banyak dijumpai. Namun, bahayakah jika terlalu sering mengonsumsi ceker ayam?

Ahli gizi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya Tri Kurniawati menjelaskan ceker ayam memiliki kadar air sebesar 65,08 persen, lemak sebesar 3,90 persen protein sebesar 20,10 persen, dan kadar abu sebesar 8,16 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ceker ayam mengandung lemak tak jenuh sebesar 5,5 gram per 100 gram atau 60 persen dari kebutuhan orang dewasa, dan 100 gram ceker mengandung kolesterol sebanyak 84 mg atau 20 persen dari kebutuhan harian orang dewasa.

Ceker ayam diketahui juga memiliki 29 jenis kolagen yang berbeda dari kolagen dengan bentuk polimerik yang berbeda. Tipe kolagen yang menonjol dari kaki ayam yaitu kolagen tipe 1 yang memiliki 3 rantai polipeptida. Karenanya, ceker ayam memiliki beberapa manfaat bila dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Wajar di sini adalah tidak terlalu sering dan tidak terlalu banyak.

ADVERTISEMENT

Jika dikonsumsi secara terus-menerus, ceker ayam dapat mengganggu kesehatan tubuh, termasuk menyebabkan peningkatan kadar kolesterol.

"Dikatakan sering apabila konsumsi lebih dari tiga kali dalam satu minggu dan dalam jumlah yang lebih dari satu porsi dan secara terus menerus," imbuhnya, seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Sabtu (7/1).

"Jadi bila konsumsi ceker ayam dalam jumlah banyak atau sering akan menyebabkan peningkatan kolesterol yang bila terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan badan mudah lelah bahkan pada akhirnya dapat menyebabkan gagal jantung atau stroke," kata Tri.




(suc/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads