MUI Jatim Sebut Nyawer Qariah Saat Baca Al-Qur'an Masih Diperdebatkan

MUI Jatim Sebut Nyawer Qariah Saat Baca Al-Qur'an Masih Diperdebatkan

Faiq Azmi - detikJatim
Jumat, 06 Jan 2023 19:05 WIB
Heboh Qariah Disawer saat Mengaji, Uang Diselipkan di Kerudung
Foto: Screen Shoot Youtube
Surabaya -

Qariah bernama Nadia Hawasyi disawer saat membaca Al-Qur'an. Nadia sendiri mengaku benar-benar marah gara-gara dia disawer saat membaca Al-Qur'an pada sebuah acara di Pandeglang, Banten. Video itu viral di medsos dan mendapat beragam tanggapan.

Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH Ma'ruf Khozin menyebut ada dua hadis yang dijadikan acuan sebagian besar umat Islam di Indonesia dalam hal menyawer Qariah.

"Jadi memang ada dua hadis. Yang satu tidak menganjurkan ada yang satu lagi menganjurkan," kata Ma'ruf kepada detikJatim saat dikonfirmasi, Jumat (6/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf mengatakan hadis yang sebagian umum dipakai umat Islam di Indonesia yakni memperbolehkan. Namun bukan menyawer Qariah, tetapi memberikan apresiasi kepada para pengajar Al-Qur'an atau pembaca Al-Qur'an berupa bisyaroh.

"Kalau di Indonesia ini ada satu hadis, jadi yang paling layak menerima upah adalah pengajar Al-Qur'an. Itu yang jadi dalil bagi sebagian orang untuk menerima bisyaroh," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Tapi ada juga hadis yang kemudian menyatakan Al-Qur'an bagian dari ibadah, jangan ditukar dengan materi. Jadi di ranah ini, ada perdebatannya. Tapi sebagian orang Indonesia memilih yang tidak mempermasalahkan. Jadi tergantung konteksnya, kalau untuk guru ngaji monggo, kalau untuk Qariah ya dengan cara yang baik, setelah selesai baca Al-Qur'an dan tidak perlu dipertontonkan di depan umum," tegasnya.

Ia juga menyebut ada adab yang lebih baik untuk memberi saweran kepada Qariah atau dalam bahasa pesantren memberikan bisyaroh.

"Yang paling baik ketika mengapresiasi itu ya selesai acara, monggo silakan. Istilah di pesantren itu bisyaroh," kata Ma'ruf.

Meski begitu, MUI Jatim lebih menganjurkan umat muslim memberikan bisyaroh atau bentuk apresiasi kepada para ustaz yang mengajar membaca Al-Qur'an di langgar-langgar atau musala dan masjid

"Kalau memang mau memberi justru layak untuk para ustaz yang mengajar di langgar (Musala). Karena secara ekonomi mereka ini tidak mendapat kesejahteraan yang baik. Kalau memang kagum lebih baik diarahkan ke sana. Itu pahalanya besar," jelasnya.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News




(faa/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads