Heboh Qariah Disawer Baca Al-Quran, MUI Jatim: Secara Etika Tak Layak

Heboh Qariah Disawer Baca Al-Quran, MUI Jatim: Secara Etika Tak Layak

Faiq Azmi - detikJatim
Jumat, 06 Jan 2023 17:17 WIB
Nadia Hawasy
Foto: dok. Nadia Hawasy
Surabaya - Qariah bernama Nadia Hawasyi disawer saat membaca Al-Qur'an. Nadia sendiri mengaku benar-benar marah gara-gara dia disawer saat membaca Al-Qur'an pada sebuah acara di Pandeglang, Banten.

Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH Ma'ruf Khozin mengungkapkan pandangannya terkait video viral Qariah disawer di Pandeglang.

"Jadi ada banyak faktor, kalau kita melihat di negara Pakistan, India kalau ada bacaan Qariah suaranya enak merdu, para peserta akan berteriak Allah, saking enaknya. Bahkan ada sebagian yang melempar uang saking senangnya atau menunjukkan ekspresi," kata Ma'ruf kepada detikJatim, Jumat (6/1/2023).

"Kalau di Pakistan nggak ada masalah karena Qariahnya laki-laki, dan yang memberi juga laki-laki. Diberinya juga dengan cara yang betul," sambungnya.

Ma'ruf lantas melihat kasus di Pandeglang sebuah hal yang tidak pantas. Apalagi, yang memberi sawer adalah seorang laki-laki dengan cara yang tidak sopan.

"Kalau di sini yang baca perempuan, yang kasih saweran sambil joget-joget laki-laki. Meskipun sama-sama tidak tepat ya termasuk yang di timur tengah, ini lebih parah (yang di Indonesia). Saya melihat gaya penampilannya caranya menyawer kayak menyawer penyanyi dangdut atau menyawer musik malam, di mana uang ditaburkan. Jelas secara etika dan estetika tidak layak," bebernya.

Ma'ruf menegaskan dalam posisi tersebut Qariah Nadia tidak bisa disalahkan. Apalagi, dia sedang khusyuk membaca Al-Qur'an. Ma'ruf menyoroti pihak panitia yang tidak tegas mencegah aksi sawer tersebut.

"Kita nggak bisa menyalahkan Qariah-nya, siapa sih yang nggak mau dikasih uang? Kita minta panitianya yang tegas nggak boleh gitu-gituan. Kalau mau kasih, ya setelah selesai membaca," ujarnya.

"Saat ada pembacaan ayat Al-Qur'an itu dianjurkan diam, ini sambil menunjukkan ekspresi sambil nyawer. Boleh jadi tukang sawernya nggak tahu, jadi seperti menyawer dangdut. Maka panitia biasanya ada pihak keamanan kalau ormas NU ya ada banser, kalau Muhammadiyah kokam, itu suruh mengawasi agar tidak terjadi lagi," sambungnya.

Ma'ruf menyatakan cara-cara mengapresiasi Qariah sudah sepantasnya dilakukan dengan cara yang sopan apalagi Qariah-nya merupakan seorang perempuan.

"Sekali lagi tidak layak dan tidak bagus untuk dipertontonkan apalagi itu baca Al-Qur'an," tegasnya.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News


(faa/fat)


Hide Ads