12 Orang Tak Dapat Gerobak Baru, PKL Alun-alun Kota Blitar Protes Relokasi

12 Orang Tak Dapat Gerobak Baru, PKL Alun-alun Kota Blitar Protes Relokasi

Fima Purwanti - detikJatim
Kamis, 05 Jan 2023 12:39 WIB
Relokasi PKL alun-alun kota Blitar
Relokasi PKL Alun-alun Kota Blitar. (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Pedagang kaki lima (PKL) memprotes relokasi lapak ke sisi timur Alun-alun Kota Blitar yang dilakukan oleh Pemkot. Penyebabnya, sebagian dari mereka ada yang tidak mendapatkan lapak atau gerobak kontainer untuk berjualan di lokasi baru. Selain itu, ada pedagang yang mengeluhkan penggunaan satu lapak untuk dua pedagang.

Salah seorang PKL, Toni mengaku kecewa dengan keputusan Pemkot Blitar terkait penataan PKL yang baru. Ada berberapa pedagang yang tidak mendapatkan gerobak kontainer.

"Ada 12 pedagang yang tidak dapat gerobak kontainer itu untuk jualan. Katanya kami jarang berjualan. Padahal kami selalu jualan tidak pernah libur," katanya pada detikJatim, Kamis (5/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toni yang merupakan pedagang sandal itu tidak masalah jika ia tidak mendapat gerobak dagang. Namun, dia merasa kasihan dengan nasib para pedagang makanan dan lainnya. Apalagi sebagian pedagang yang tak mendapatkan gerobak kontainer itu sudah berusia lanjut.

"Alasan lain itu katanya ada pedagang yang sudah lama. Lha kami ini juga sudah jualan lama sekali di sini, saya sudah 17 tahun jualan. Mulai masih di sisi selatan (Jalan Merdeka), terus pindah sisi utara (Jalan Semeru), sekarang dipindah sisi timur (Jalan Merapi)," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Hal senada juga disampaikan pedagang yang enggan disebut namanya, dia mengatakan 12 orang pedagang yang tidak mendapat gerobak kontainer itu ditempatkan di ujung utara. Sedangkan, pedagang gerobak di tengah dan ujung selatan jalan.

"Kami di sini hanya dapat tenda untuk jualan, tidak dapat gerobak kontainer sama dengan yang sisi selatan dan tengah. Justru pedagang lain yang dapat, padahal mereka bukan PKL sisi utara Alun-alun," jelasnya.

Protes lainnya juga disampaikan oleh Ateng Nur Sayanto (60). Dia menyebutkan lapak atau gerobak kontainer yang diterima digunakan bergantian dengan pedagang lain. Hal itu dinilai tidak efektif dan merepotkan. Sebab, gerobak yang disediakan hanya berukuran kecil.

"Memang dulunya kami sering gantian, karena pakai tenda jadi gampang kalau dibongkar pasang. Tapi kalau ini repot untuk menyimpan barang," katanya.

Ateng dan kakaknya berjualan nasi pecel hingga pukul 14.00 WIB. Setelah itu, akan diganti dengan pedagang lainnya yang berjualan tahu goreng.

"Ya kami sebenarnya manut saja dengan kebijakan pemerintah. Tapi mohon ada solusi lain, supaya lebih enak," terangnya.

Diketahui, Pemkot Blitar merelokasi pedagang kaki lima Alun-alun Kota Blitar. PKL di sisi utara (Jalan Semeru) direlokasi ke sisi timur (Jalan Merapi).

Ikuti berita menarik lainnya di Google News.




(fat/dte)


Hide Ads