Waspada Rek! Usia Muda dengan Golongan Darah Ini Rentan Kena Stroke

Kabar Kesehatan

Waspada Rek! Usia Muda dengan Golongan Darah Ini Rentan Kena Stroke

Hana Nushratu - detikJatim
Kamis, 05 Jan 2023 03:01 WIB
Ilustrasi Golongan Darah
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Photobuay)
Surabaya -

Tidak hanya dipengaruhi gaya hidup, penyakit stroke juga dipengaruhi golongan darah seseorang. Penelitian dari Amerika Serikat (AS) mengungkapkan fakta bahwa golongan darah tertentu memiliki risiko stroke di usia muda lebih tinggi dibandingkan golongan darah lainnya.

Darah terdiri dari banyak komponen yang berbeda seperti sel darah merah dan putih yang bertugas membawa oksigen serta membantu melawan infeksi. Ada trombosit darah berguna sebagai pembekuan darah, serta plasma darah yang mengalirkan hormon hingga nutrisi.

Selain itu, darah manusia juga mengandung antigen. Komponen ini berasal dari protein dan molekul lain yang ada di luar sel darah merah. Antigen berguna menentukan jenis atau golongan darah yang dimiliki seseorang. Itu sebabnya, ada empat golongan darah, yakni A, B, O, dan AB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bila darah mengandung faktor rhesus (Rh), golongan darah tersebut diklasifikasikan positif. Demikian juga sebaliknya.

Kategorisiasi darah menurut jenisnya penting untuk hal-hal yang bersifat medis seperti transfusi darah atau perawatan kelainan darah. Mencampur satu jenis darah dengan yang lain bisa berakibat fatal.

ADVERTISEMENT

Golongan Darah A Rentan Terkena Stroke

Riset menunjukkan bahwa golongan darah dapat memengaruhi risiko stroke di usia muda. Ini berdasarkan penelitian dengan mengumpulkan data dari 48 studi genetik yang mencakup sekitar 17.000 orang dengan stroke dan hampir 600.000 kontrol non-stroke dengan usia antara 18 dan 59 tahun.

Pencarian di seluruh genom mengungkapkan adanya dua lokasi yang sangat terkait dengan risiko stroke sebelumya. Salah satunya bertepatan dengan tempat gen untuk golongan darah berada.

Dari hasil riset tersebut golongan darah A memiliki risiko lebih besar terkena stroke 16 persen, dibandingkan dengan golongan darah lainnya. Sementara golongan darah lainnya, seperti golongan darah O memiliki risiko lebih rendah 12 persen.

Diketahui, setiap tahunnya di Amerika Serikat sekitar 800 ribu orang mengalami stroke. Penyakit ini kerap kali menyerang orang yang berusia 65 tahun ke atas dan risikonya berlipat ganda setiap dekade setelah usianya menginjak 55 tahun.

Dalam penelitian ini, beberapa orang yang terlibat merupakan mereka yang tinggal di Amerika Utara, Eropa, Jepang, Pakistan, Australia, dan orang-orang keturunan non-Eropa hanya mencapai 35 persen. Oleh sebab itu, peneliti memerlukan studi lebih lanjut terkait hal ini.

Temuan kunci lain dari penelitian ini berasal dari membandingkan orang yang mengalami stroke sebelum usia 60 tahun dengan mereka yang mengalaminya setelah usia 60 tahun. Penelitian ini melibatkan mereka yang usia 60 tahun yang terdiri dari 9.300 orang pengidap stroke dan 25.000 orang bukan pengidap stroke.

Dari penelitian ini ditemukan bahwa peningkatan risiko stroke pada golongan A menjadi tidak signifikan pada kelompok stroke late-onset (berusia di atas 60 tahun). Lebih lanjut, stroke yang terjadi di usia muda (early-onset) mungkin memiliki mekanisme yang berbeda dibandingkan dengan yang terjadi saat sudah lanjut usia.

Stroke pada orang lebih muda cenderung disebabkan karena adanya penumpukan lemak di arteri (proses ini disebut aterosklerosis) dan lebih mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pembentukan gumpalan.

Penemuan ini juga menunjukkan orang dengan golongan darah B sekitar 11 persen lebih mungkin terkena stroke, terlepas dari usia mereka. Sementara studi sebelumnya menunjukkan bahwa bagian genom yang mengkode golongan darah 'lokus ABO', terkait dengan klasifikasi arteri koroner, yang membatasi aliran darah, dan serangan jantung.

Urutan genetik untuk golongan darah A dan B juga dikaitkan dengan risiko pembekuan darah sedikit lebih tinggi di pembuluh darah atau trombosis vena.




(dpe/iwd)


Hide Ads