Jalan sepanjang 15 meter di kawasan permukiman Pakis Argosari Surabaya ambles Kamis (29/12) lalu. Penyebabnya, salah satunya karena dinding gorong-gorong yang sudah lapuk.
"Penyebabnya kalau katanya camat setempat, Bu Camat, itu memang dinding salurannya sudah lama keropos. Saluran tua," kata Kabid Darlog BPBD Linmas Surabaya Buyung Hidayat ketika dihubungi detikJatim, Sabtu (31/12/2022).
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Lilik Arijanto membenarkan itu. Dia menjelaskan bahwa dinding saluran air itu memang sudah lapuk ditambah lagi sulitnya memantau saluran air itu karena ditutup oleh bangunan warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, sebagian besar saluran air yang berada di depan rumah warga di permukiman yang cukup elite di Surabaya itu ditutup oleh pemilik rumah. Ada yang dicor dengan tambahan pelat sebagai jalan masuk kendaraan roda empat.
"Dulu tidak terpantau karena ditutup penuh salurannya. Ternyata ini kan saluran batu kali lama dari pengembang. Dulu ada bahu jalannya, nah itu ditutup semua sama warga," ujarnya.
Meski demikian, Lilik menegaskan bahwa penyebab utama jalan ambrol yang paling berpengaruh adalah lapuknya dinding gorong-gorong yang memang sudah lama dibangun digerus arus air yang deras karena kontur tanah di sana berbukit.
"Di sana arusnya kencang ditambah kena beban cukup berat karena dicor itu. Sehingga nggak kerasa akhirnya stabilitas tanahnya terganggu. Tapi paling berpengaruh dinding saluran sudah lapuk. Faktornya karena terus digerus aliran air yang deras," katanya.
Ambrolnya jalan itu terjadi pada Kamis (29/12) malam pukul 19.00 WIB. Akibat jalan ambrol itu 2 rumah warga terimbas. Yakni rumah nomor F-7 dan F-6 di Jalan Pakis Argosari, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya.
Kedua rumah itu masing-masing milik Gendut Wibowo dan Lini Delina. Selama perbaikan dilakukan oleh petugas DSDA sejak Jumat (30/12) pagi penghuni kedua rumah itu untuk sementara tidak bisa memarkir kendaraan di dalam rumah.
"Untuk warga pemilik rumah dibuatkan jembatan sementara dari bambu untuk akses keluar masuk. Sementara memang mobil atau kendaraan lain belum bisa masuk," kata Kabid Darlog BPBD Linmas Surabaya Buyung Hidayat.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
(dpe/dte)