Sat Lantas Polrestabes Surabaya menyekat 12 titik perbatasan di Kota Pahlawan. Polisi menegaskan bahwa fokus penyekatan itu adalah untuk gerombolan motor atau konvoi dan motor-motor berknalpot brong.
"Jadi masyarakat luar kota yang masih punya kepentingan misal mau belanja, berobat ke rumah sakit, mengunjungi keluarganya di Surabaya tak perlu khawatir. Fokus kami adalah untuk gerombolan konvoi dan knalpot brong," tegas Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fazlurrahman dihubungi detikJatim melalui sambungan telepon, Sabtu (31/12/2022).
Arif menambahkan, jam 5 sore ini persiapan penyekatan di 12 titik sudah disiapkan oleh personelnya di lapangan. Namun, jalan belum akan ditutup. Sejauh ini polisi masih melihat arus lalu lintas yang masuk ke Surabaya masih lancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih belum ditutup (jam 5 sore), tapi anggota sudah siaga di lapangan. Sudah mulai memantau kendaraan-kendaraan yang melanggar lalu lintas seperti pakai knalpot brong, itu yang kami minta putar balik," tambahnya.
Perwira polisi dengan dua melati di pundak ini melanjutkan, saat jalan sudah ditutup, personel di lapangan tetap akan memfilter kendaraan yang masuk Surabaya. Jika ada kondisi kedaruratan, kendaraan itu tetap bisa masuk Surabaya.
"Misal ada ambulans, ya pasti akan kami izinkan. Anggota nanti akan memfilter, warga yang dalam kondisi darurat boleh masuk, tapi kalau yang gerombolan pasti akan kami pukul mundur," ucapnya.
Untuk di tengah kota, polisi akan memulai melakukan pengetatan mulai pukul 22.00 WIB. Arif menerangkan, pengetatan dalam artian adalah mengurai kepadatan arus lalu lintas.
"Artinya, kami akan mengalihkan arus lalin jika di satu titik itu memang sudah padat. Jadi kami akan lihat dulu situasi di lapangan. Jam 9 malam persiapan, jam 10 malam sudah kami terapkan rekayasa-rekayasa pengalihan lalin itu," tukas alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2005 tersebut.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
(dpe/dte)