PPKM Dicabut, Wali Kota Eri Tunggu Aturan dari Pusat

PPKM Dicabut, Wali Kota Eri Tunggu Aturan dari Pusat

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 30 Des 2022 16:18 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Presiden Jokowi resmi mencabut PPKM. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membenarkan hal itu. Saat ditanya apakah ada peraturan yang dilonggarkan saat PPKM dicabut, Eri masih menunggu aturan dari pemerintah pusat. Pemkot Surabaya akan mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat untuk kebaikan warga.

"Kita lihat dari PPKM nanti seperti apa, apakah harus pakai masker, atau tidak. Kita lihat aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Kita akan jalankan, kita akan support penuh. Pasti ada kebaikan di balik itu (Keputusan Presiden)," kata Eri kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Jumat (30/12/2022).

Untuk kerumunan massa saat malam tahun baru, Eri tidak bisa mejelaskan dibebaskan atau tetap dilarang. Pihaknya hanya mengimbau saat berkumpul untuk saling menjaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kalau di aturannya boleh ya gapopo. Yang penting harus dijaga perkumpulannya," tandasnya.

Sementara itu pihaknya meminta satgas tetap berjaga setiap penyakit di wilayah masing-masing.

ADVERTISEMENT

"Jadi PPKM memang ditiadakan kata Pak Presiden, satgas COVID-19-nya dijaga. Jadi maksudnya apa sih, jadi PPKMnya nggak ada, tapi dijaga oleh satgas di masing-masing wilayah. Karena apa? Yang terkecil harus kita jaga. Maka yang disampaikan Pak Presiden harus ditindaklanjuti," tambahnya.

Eri menegaskan, satgas COVID-19 tetap dipertahankan di semua wilayah. Baginya, tugas satgas COVID-19 bukan hanya menghadapi virus Corona saja, tetapi satgas penyakit.

Sebab penyakit yang menyerang paru-paru juga ada TBC, asma dan lainnya. Nantinya satgas akan ditugaskan untuk menjaga setiap kampung (Di Surabaya) dari segala macam penyakit.

"Jadi pembatasan setiap orang yang gimana, nanti ketika ada yang sakit harus bagaimana," ujarnya.

Untuk pencegahan penyakit, pihaknya tidak hanya melibatkan dinkes, tetapi juga dari masyarakat. Baik pemerintah maupun masyarakat saling mengedukasi untuk berubah menjalani hidup sehat, saling menjaga jika ada penyakit.

Ikuti berita menarik lainnya di Google News.




(esw/fat)


Hide Ads