PVMBG memasang alat deteksi tanah gerak di Pacitan. Perangkat yang dipasang di 3 desa itu berfungsi memberikan peringatan dini jika pergerakan tanah terjadi.
"Kami roadshow ke desa-desa, bahkan sampai RT dan RW. Intinya untuk memupuk kesiapsiagaan dan budaya mitigasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko kepada detikJatim, Jumat (30/12/2022).
Erwin mengakui tanah longsor merupakan bencana musiman yang kerap melanda wilayah Kota 1001 Gua. Ini karena sebagian besar wilayah berupa gunung dan perbukitan. Di sisi lain banyak kawasan rawan yang menjadi lahan permukiman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, lanjut Erwin, pihaknya juga tak henti memberikan edukasi. Pendidikan kebencanaan itu diberikan khususnya kepada masyarakat yang tinggal di kawasan berisiko tinggi. Mereka diharapkan mampu memitigasi dirinya jika ancaman longsor tiba.
"Kita sangat berterimakasih dan tentu saja sangat terbantu dengan keberadaan alat tersebut," kata mantan Camat Tegalombo itu.
"Sebenarnya di masyarakat nilai (mitigasi) tersebut sudah ada. Hanya perlu rutin diingatkan sehingga menjadi sebuah kebiasaan," tambah dia.
Dia mencontohkan, selama ini ada beberapa titik rawan longsor yang sudah ditinggalkan penduduk. Mereka melakukan relokasi atas kesadaran sendiri dengan fasilitasi pemangku kepentingan. Dua wilayah dimaksud Desa Sedeng dan Purworejo.
![]() |
Saat turun ke wilayah, lanjut Erwin, BPBD juga membawa agenda lain. Yaitu mengampanyekan mitigasi vegetasi. Pemerintah desa bersama warganya diajak kembali mengedepankan penanaman di lahan rawan longsor.
Hal itu dimulai dari pengalokasian anggaran Dana Desa untuk kegiatan penghijauan. Tujuannya, mencegah potensi pergerakan tanah di sejumlah titik. Tidak itu saja, warga yang hendak membangun hunian juga diimbau memastikan lahan yang akan ditempati vegetasinya terjaga.
"Alhamdulillah, pelan-pelan masyarakat sudah teredukasi. Misalnya tidak lagi menebang pohon aren karena tanaman itu terbukti cocok menahan air dan mencegah pergerakan tanah," imbuh Erwin.
"Ini yang sedang kita sosialisasikan yaitu penanaman rumput vetiver untuk membantu menahan lapisan tanah dari potensi pergerakan," tambahnya.
Sebelumnya, PVMBG memasang beberapa alat Landslide Early Warning System (LEWS) di Pacitan. Alat ini dipasang mengantisipasi bencana di antaranya tanah gerak atau longsor di kawasan kabupaten yang dikenal Kota 1001 Goa. Alat ini dipasang jelang Tahun Baru 2023.
"Tahun ini alat LEWS ini dipasang di 3 desa," tulis PVMBG dalam keterangannya yang dilihat detikJatim, Kamis (29/12/2022).
Tiga desa yang dipasang 3 alat tersebut yakni, Desa Purworejo Kecamatan Pacitan, Desa Glinggangan Kecamatan Pringkuku dan Desa Sedeng Kecamatan Pacitan.
(dpe/fat)