.webp)
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya menyiapkan ratusan pasukan kuning saat malam tahun baru 2023. Selain itu juga ada 8 truk sampah yang diterjunkan untuk membawa sampah-sampah yang berserakan di jalan.
"Pembersihan kota usai perayaan malam tahun baru, ada sekitar 500 petugas DLH yang diterjunkan. Sehingga pembersihan kota bisa dilakukan lebih cepat," kata Kepala DLH Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro saat dihubungi detikJatim, Kamis (29/12/2022).
DLH Surabaya juga menyediakan 8 truk sampah untuk antisipasi. Seperti di lokasi wisata seperti di Kenjeran, Taman Bungkul, Taman Suroboyo, Jembatan Suroboyo, Alun-alun, Kya-kya ada istigasah dan di tempat-tempat keramaian lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya menyiapkan tempat sampah sebanyak-banyaknya saat malam tahun baru, karena belum diketahui berapa titik kegiatannya. Namun, pembersihannya dilakukan pada pagi buta, tidak saat malam tahun baru.
Pembersihan sampah di kota dibersihkan mulai pukul 02.00 WIB, 1 Januari 2023. Kemudian sampah-sampah di pool terlebih dahulu, lalu dibuang langsung ke TPA Benowo saat matahari sudah terlihat.
"Sehingga mengawali awal tahun 2023 di pagi hari, Kota Surabaya sudah kembali bersih. Sehingga warga dan pelancong tetap nyaman beraktivitas di luar rumah," tambahnya.
Dia mengaku tahun 2019, tepatnya terakhir perayaan pergantian tahun telah disediakan 8 truk sampah. Namun saat itu tidak terisi penuh. Sementara pada tahun 2020 dan 2021 hanya ada sampah daun dan PKL. Sebab, dua tahun tersebut dalam kondisi pandemi COVID-19, tidak ada perayaan saat malam tahun baru.
Dia pun menceritakan saat malam tahun baru tahun 2018. Kala itu ada 9 unit dump truk dan 1 unit compactor dengan 6,25 ton sampah. Sedangkan tahun 2019, pihaknya menyediakan 2 unit compactor, 4 unit mesin penyapu dan 13 unit dump truk menghasilkan 5,925 ton sampah.
Dan pada tahun 2020 diterjunkan 13 unit dump truk dan 5 mesin penyapu jalan dengan menghasilkan 3,68 ton sampah. Sementara pada tahun 2021 hanya sampah daun dan PKL, karena tidak ada perayaan selama pandemi COVID-19 masih tinggi.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
(esw/fat)
