Kampung Warna-warni Jodipan, Kota Malang sedang jadi sorotan di media sosial. Bukan karena wisatanya, namun karena perilaku oknum warga tak bertanggung jawab yang membuang sampah sembarangan ke sungai.
Sebuah video yang merekam aktivitas seorang pria membuang sampah di sungai viral di media sosial (medsos). Sungai itu adalah Brantas, sungai yang membelah kampung Warna-warni di jantung Kota Malang.
Salah satu akun Instagram yang menggunggah video itu adalah @karmagawa, sebuah akun organisasi amal internasional. Di video itu terlihat seorang pria menggunakan baju lengan pendek dan celana pendek. Dia tampak mengangkat tempat sampah yang terbuat dari plastik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria itu lalu berjalan menuju arah sungai. Setibanya di bibir sungai, dengan santainya dia membuang sampah ke sungai.
"Urgent issue right now, this is why our plastic pollution criesei is getting so bad, please share and make everyone aware! This video show a slum area in East Java, Indonesia pointed to help "rejuvenate" it, but the locals are still dumping their thras into the river due to lock of education & waste management solutions that no amount of painting over will solve. This is a worldwide crisis as plastic pilling up in our rivers and oceans at the fastest rate in history and wreaking havoc on our wildlife/environtment so we MUST all speak up and find solutions before it's too late! Stay tuned for an upcoming" tulis akun @karmagawa seperti dilihat detikJatim, Jumat (23/12/2022).
Baca juga: 10 Wisata Malang Raya yang Wajib Dikunjungi |
Unggahan tersebut jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia artinya:
"Masalah mendesak saat ini, ini lah mengapa krisis polusi plastik kita menjadi sangat buruk, tolong bagikan dan buat semua orang sadar! Video ini menunjukkan daerah kumuh di Jawa Timur, Indonesia yang ditunjuk untuk membantu "meremajakannya", tetapi penduduk setempat masih membuang sampah mereka ke sungai karena kunci pendidikan & solusi pengelolaan limbah yang tidak dapat diselesaikan dengan pengecatan sebanyak apa pun. Ini adalah krisis di seluruh dunia karena plastik menumpuk di sungai dan lautan kita dengan kecepatan tercepat dalam sejarah dan mendatangkan malapetaka pada satwa liar / lingkungan kita, jadi kita semua HARUS angkat bicara dan mencari solusi sebelum terlambat! Nantikan yang akan datang"
Unggahan tersebut lantas memantik kekesalan warganet. Mereka mengecam tindakan pria yang membuang sampah sembarangan tersebut.
"Orang kalau edukasi tentang lingkungan hidupnya kurang ya kayak gini. Giliran banjir, bencana alam, nyalahin pemerintah" tulis akun @dije***
"Malang East Java bikin malu aja pak, sampai masuk akun international lo" kata akun @rhens****
"Salah ono tulisan e.. bumi Arema.. opo gak isin ker" sebut akun @erzet*********
Sementara itu, salah satu warga Kecamatan Sukun, Kota Malang, Rendy mengatakan bahwa apa yang dilakukan warga pembuang sampah di sungai itu tidak benar. Seharusnya sampah dibuang di tempat yang sudah disediakan.
"Kan kalau nanti sungainya dipenuhi sampah sampai banjir yang rugi warga sendiri. Kan biasanya sudah ada petugas yang ambil-ambil sampah, nggak harus buang ke sungai," ujarnya kepada detikJatim.
Jika sungai tercemar oleh sampah, kata Rendy, itu juga akan merugikan generasi selanjutnya karena tidak bisa menikmati sungai yang bersih.
"Kan kasihan anak-anak nggak bisa berenang atau melihat sungai bersih kalau sampah menumpuk di sungai," kata dia.
detikJatim sudah mencoba menghubungi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya. Namun, hingga berita ini ditulis dia masih belum memberikan respons.
(dpe/dte)