Sopir-Kernet Bus di Gresik Dites Urine Antisipasi Cegah Laka Saat Nataru

Sopir-Kernet Bus di Gresik Dites Urine Antisipasi Cegah Laka Saat Nataru

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Jumat, 23 Des 2022 16:01 WIB
Sopir bus dan kernet di Terminal BUnder Gresik dites urine
Sopir bus dan kernet di Terminal Bunder Gresik dites urine (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik - Puluhan sopir bus dan kernet dites urine di Terminal Bunder, Gresik. Tes ini dilakukan sebagai antisipasi pencegahan kecelakaan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Pantauan detikJatim, sejumlah petugas gabungan dari Sat Lantas, Sat Resnarkoba Polres Gresik, BNNK Gresik dan Dishub Gresik terlihat menghentikan bus. Para sopir dan kernet kemudian dites urine mendadak selama 10 menit.

"Kita cek mereka ini pakai narkoba apa nggak saat mengemudi. Sebab, jika menggunakan narkoba, sangat membahayakan para penumpang dan sangat berpotensi kecelakaan," kata Kasat Lantas Polres Gresik AKP Agung Fitriansyah kepada detikJatim, Jumat (23/12/2022).

Agung menjelaskan pihaknya berhasil memeriksa tes urine sebanyak 18 sopir dan truk saat kegiatan. Namun tak ada yang ditemukan positif menggunakan narkoba. Meski demikian, ia tetap mengimbau kepada para sopir untuk tidak ugal-ugalan ataupun melawan arus saat mengemudi.

"Tidak ada yang positif. Kami juga memberi peringatan kepada mereka jika banyak nyawa manusia yang menjadi tanggung jawabnya saat mengemudi bus. Terutama saat mudik Nataru," tegasnya.

Sementara sopir dan kernet dilakukan tes urine, petugas dari Dinas Perhubungan Gresik mengontrol kelayakan bus. Pemeriksaan mulai dari kondisi rem, hingga ban bus yang tak layak pakai.

"Kita cek kondisi bus, mulai remnya, kondisi mesinnya, dan ban. Kalau ban depan tipis atau kanisiran, itu sangat berbahaya," kata Kepala Satgas Dishub Jatim, Supriyadi.

Supriyadi menegaskan jika kondisi ban depan bus tidak prima, akan berpotensi selip hingga menyebabkan kecelakaan. Untuk itu, pengecekan ban bus dilakukan setiap hari dengan waktu yang berubah-ubah.

"Kalau ditemukan ban depan tidak layak, kita hentikan dan meminta penumpang diturunkan untuk ganti bus lainnya. Sebab itu sangat membahayakan keselamatan penumpang dan pengendara lain," tandas Supriyadi.


(abq/iwd)


Hide Ads