Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Trenggalek mengajukan anggaran pengawasan untuk Pilkada 2024 senilai Rp 18,5 miliar. Anggaran itu naik hampir dua kali lipat dibandingkan Pilkada 2020.
"Kami mengajukan Rp 18,5 miliar, saat ini prosesnya masih dalam pembahasan di DPRD Trenggalek. Jadi belum tahu apakah nantinya pengajuan itu disetujui semua atau tidak," kata Ketua Bawaslu Trenggalek Ahmad Rokhani di Hall Majapahit, Rabu (21/12/2022) .
Menurutnya, peningkatan pengajuan anggaran tersebut sengaja dilakukan karena dari pengalaman Pilkada 2020 masih banyak kegiatan pengawasan dan sosialisasi yang tidak dapat terfasilitasi oleh anggaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya mengeklaim peningkatan anggaran masih dalam kategori wajar karena juga mempertimbangkan adanya faktor inflasi.
"Tentunya TAPD akan melakukan kajian terhadap pengajuan kami ini. Untuk Pilkada 2020 kami mendapat anggaran Rp 10,8 miliar," ujarnya.
Pihaknya berharap anggaran yang akan dialokasikan ke Bawaslu Trenggalek dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk proses sosialisasi dan pengawasan pilkada.
Sementara itu Kepala Badan Kesantunan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Trenggalek Widharsono memastikan, pemerintah daerah akan mendukung penuh pelaksanaan Pilkada 2024 dengan menyiapkan anggaran penyelenggaraan.
"Untuk dana hibah untuk dana Pilkada 2024 kami siapkan di tahun anggaran 2023 dan 2024. Kemarin itu sudah kami sepakati untuk menyiapkan Rp 29 miliar pada APBD induk 2023," kata Widharsono.
Sedangkan kekurangan anggaran pilkada akan disusulkan pada APBD 2024. Seluruh anggaran akan dibagi ke sejumlah instansi penyelenggara pilkada yakni KPU dan Bawaslu serta untuk bantuan keamanan.
"Anggaran sudah disiapkan, hanya saja pembagiannya KPU berapa, Bawaslu berapa, dan keamanan berapa masih dilakukan pembahasan," katanya.
(dpe/dte)