Berdasarkan data harian Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ketapang dalam kurun waktu 24 jam ada 23 ribu lebih penumpang kapal yang diseberangkan dari pelabuhan Ketapang menuju pelabuhan Gilimanuk.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang Muhammad Yasin menyebut dibanding hari biasa, jumlah kendaraan yang menyeberang meningkat hingga 30 persen. Kendaraan yang melintas didominasi mobil pribadi dan bus pariwisata serta sepeda motor.
![]() |
"Sampai dengan hari ini, itu terjadi peningkatan cukup signifikan sampai dengan 30 persen dari kondisi normal. Dibandingkan juga dengan kondisi tahun 2021 maupun 2020 kemarin. Ini peningkatan karena recovery," sebut Yasin kepada detikJatim, Rabu (21/12/2022).
Yasin menambahkan meski terjadi peningkatan penumpang yang akan menyeberang ke Bali, situasi di pelabuhan Ketapang relatif lancar, tidak sampai terjadi penumpukan kendaraan.
Pihak ASDP Ketapang memprediksi, dalam beberapa hari ke depan arus kendaraan pelancong yang menyeberang ke Bali untuk menikmati liburan akan terus meningkat.
"Kalau kita lihat hari Minggu itu hari natalnya proyeksi kita tiga hari sebelumnya di tanggal 22, 23, 24 akan terjadi peningkatan. Demikian juga setelah satu dua hari setelah Natal tanggal 27 dan 28, itu akan banyak saudara-saudara kita yang akan berlibur ke Bali," ujarnya.
Sementara itu, mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan pribadi yang diprediksi akan terjadi pada hari Jumat besok, pihak ASDP Ketapang telah menyiagakan sebanyak 48 armada kapal ferry di jalur lintas Jawa-Bali.
![]() |
"Sehari kita akan mensekenariokan normal itu 28 kapal. Kemudian nanti kalau misalnya ada peningkatan kepadatan, kita akan naikkan menjadi 32 kapal, itu untuk normal ke arah padat. Dan bisa kita operasikan seluruhnya, kalau sudah mengarah sangat padat," jelas Yasin.
ASDP Ketapang juga akan menyiapkan skenario lain jika terjadi kondisi darurat seperti adanya penumpukan kendaraan di area parkir pelabuhan Ketapang.
"Jika antrean kendaraan di dalam pelabuhan Ketapang mengalami kepadatan yang cukup tinggi, skenarionya kapal yang sudah penuh kendaraan harus segera berangkat," pungkasnya.
(dpe/iwd)