Cerita Saat 4 Warga di Tulungagung Terjebak Akibat Akses Jalan Ditembok

Cerita Saat 4 Warga di Tulungagung Terjebak Akibat Akses Jalan Ditembok

Adhar Muttaqin - detikJatim
Selasa, 20 Des 2022 07:01 WIB
Tulungagung -

Kasus penembokan akses jalan rumah di Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung membuat keluarga Haryono terjebak. Proses pengiriman makanan pun sempat mengalami kesulitan.

Widiastuti, pihak keluarga Haryono mengatakan penembokan keluarga Riyanto dilakukan pada Senin (19/12/2022) pagi. Saat itu ia keluar rumah untuk berjualan soto di mulut gang. Tak lama kemudian terjadilah pembangunan tembok dengan bata ringan.

"Tidak ada komunikasi sebelumnya, tiba-tiba tetangga sebelah itu mengukur dan memasang rancangan besi. Saat saya di sini (jualan soto) keluarga Pak Riyanto datang dan menembok, nggak ada komunikasi," kata Widiastuti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, saat dilakukan penutupan akses jalan tersebut empat anggota keluarganya masih berada di dalam rumah, masing-masing Haryono (80), Asmunah (62), Bagus (30) dan Maya (19).

"Mereka di dalam, nggak bisa keluar," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Saat terjadi pembangunan tembok, Widi tidak berani menanyakan ke pihak Riyanto, karena pasti akan menimbulkan konflik terbuka. Pihaknya memilih untuk menghubungi kepala desa.

"Saya langsung lapor Pak Lurah, soalnya kalau ditegur nggak bisa, karena memang cita-citanya mau menembok," imbuhnya.

Saat empat anggota keluarganya terkurung di dalam rumah Widiastuti sempat kesulitan untuk mengirimkan makanan. Bahkan untuk mengirim makanan salah satu kerabatnya harus naik dan mengulurkan di atas tembok.

Setelah melalui serangkaian mediasi, saat ini tembok tersebut telah dibuka sebagian, sehingga bisa digunakan untuk akses keluarga Haryono. Rencananya proses mediasi akan dilanjutkan Selasa besok di Kantor Desa Beji, Kecamatan Boyolangu.

Kasus pembangunan tembok yang menjadi akses ke rumah keluarga Haryono oleh keluarga Riyanto ini bermula dari konflik antarkeluarga. Riyanto mengaku sengaja membangun tembok karena kesal lahannya diklaim oleh keluarga Haryono, selain itu ia sempat dimaki-maki.

"Saya dicaci-maki hingga keterlaluan, saya sudah tidak kuat menahan. Saya dituduh merebut tanah dan dianjing-anjingkan," kata Riyanto

(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads