Anies Baswedan menyinggung pemerintahan yang kerap mematikan kritik. PKB pun buka suara merespons pernyataan Anies. PKB menyebut Anies terkena 'sindrom Thanos', apa itu?
"Pernyataan Anies menunjukan bahwa dia tengah terjangkit sindrom Thanos. Merasa apa yang dilakukan paling hebat dan paling benar. Sehingga menuding pemerintahan antikritik," jelas Juru Bicara Muda DPP PKB Dira Martamin dalam keterangannya seperti dilansir dari detikNews, Minggu (18/12/2022).
Dira menegaskan bahwa pemerintahan Jokowi terbuka dengan kritik. Dia mengingatkan bahwa Jokowi pada Februari 2021 lalu pernah meminta masyarakat untuk aktif mengkritik pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah sangat terbuka dengan kritik. Justru pernyataan Anies yang mengeklaim sering mendapatkan kritik yang akhirnya kritik tersebut harus dijawab satu per satu saat menjabat Gubernur DKI Jakarta menunjukan bahwa ia merasa paling hebat. Padahal, apa yang dilakukan Anies sudah lebih dulu dilakukan pemerintah. Anies terlalu banyak mengklaim," ujarnya.
Dira lantas menyinggung pernyataan mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi pernah menanyakan kenapa oposisi saat ini lemah. Menurut Dira saat ini pemerintah justry menginginkan lawan tanding yang seimbang.
"Itu menunjukkan bahwa pemerintah ingin dikritik. Pemerintah ingin memiliki lawan tanding yang seimbang. Ingin oposisi kuat, ingin mendapatkan masukan dari oposisi," ucapnya.
Pemerintah, kata Dira, memaknai kritik sebagai bentuk edukasi politik. Pemerintahan Jokowi tak pernah menutup ruang kritik tersebut.
"Buktinya, masyarakat masih bisa memberikan kritik secara terbuka dan Pak Jokowi sendiri terbuka untuk itu. Secara umum pemerintah masih memberi ruang yang luas untuk kritik," kata Dira.
NasDem pasang badan untuk Anies. Baca halaman selanjutnya.
NasDem Sentil Balik Parpol-parpol Pro Jokowi
NasDem pun pasang badan untuk Anies. Mereka menyentil balik parpol-parpol pro Jokowi. Menurut NasDem, pernyataan Anies bukan diarahkan ke pemerintahan Jokowi.
"Hendaknya, menanggapi pernyataan Anies itu kita tidak apriori ya, karena yang dimaksud dengan kritik Anies itu tidak spesifik ke pemerintah pusat," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem Ahmad Ali saat dihubungi, Minggu (18/12).
Ali menegaskan bahwa pemerintahan Jokowi tidak antikritik. Parpol-parpol pro Jokowi lah yang kebakaran jenggot. Parpol-parpol di lingkaran Jokowi yang antikritik sebagaimana respons yang diberikan terhadap pernyataan Anies.
"Nah pertanyaannya, apakah Jokowi itu antikritik? Tidak. Yang antikritik itu partai politik yang hari ini ketika orang bicara, dia ribut. Iya, kan," ujarnya.
Ali menjelaskan pernyataan Anies tersebut merefleksikan pengalamannya sendiri saat menimpin pemerintahan provinsi (pemprov) DKI Jakarta. Dengan demikian, Ali meminta agar berbagai pihak tak selalu bersandar pada anggapan bahwa pernyataan-pernyataan Anies diarahkan untuk pemerintahan Jokowi.
"Karena pernyataan Anies itu tidak pernah menyebutkan bahwa pemerintah Jokowi itu antikritik. Nggak. Dia berbicara bahwa pemerintah itu harus membuka ruang untuk kritik. Jadi yang dimaksud pemerintah itu termasuk pemerintah provinsi, termasuk ke Anies. Praktik-praktik itu dirasakan Anies ketika menjadi gubernur," katanya.
"Jadi kita melihat pernyataan Anies itu pada konteks utuh. Kemudian nalar kita jangan dicekoki oleh konspirasi terus, deh. Sekarang gini, pernyataan Anies itu selalu ditarik bahwa itu pernayataan untuk menyerang Pak Jokowi. Padahal kan nggak," lanjut dia.
Simak Video "Video: Selamat! Anies Baswedan Sambut Kelahiran Cucu Pertamanya"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/dte)