Ajang SMA Awards tahun 2022 diikuti 17.304 siswa se-Jawa Timur. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, 35 lomba yang diadakan disesuaikan dengan kondisi saat ini. Para siswa didorong untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas.
Selain itu, pihaknya juga tengah berupaya meningkatkan produktivitas para siswa melalui program SMA double track. Seperti yang dinobatkan kepada SMAN 1 Pronojiwo Kabupaten Lumajang, salah satu daerah terdampak erupsi Gunung Semeru.
"Masing-masing bidang lomba butuh talent yang sesuai dengan bidang tersebut. Dunia ini memang makin spesifik dan tidak bisa generalisasi. Apa yang dilakukan kepala Dinas Pendidikan Jatim dan tim, dewan juri bekerja menyiapkan masa depan dengan spesifikasi yang dibutuhkan saat ini," kata Khofifah, Minggu (18/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut, ada lebih dari 50% lulusan SMA tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Padahal, baginya pendidikan menjadi bagian penting untuk membangun peradaban dunia ke depan, serta menjunjung tinggi derajat kemanusiaan dan kebhinekaan.
Khofifah berpesan kepada para siswa yang meraih penghargaan SMA Awards untuk tetap mencintai tanah air. Terlebih jika kelak memangku jabatan apapun, sekolah setinggi-tingginya hingga profesi lainnya.
"Setinggi apapun anak-anak melanjutkan pendidikan tertinggi baik di Indonesia ataupun luar negeri. Di manapun profesi kalian, cintai negeri , jaga negeri ini, jaga Pancasila jangan pernah pindah ke lain hati," tuturnya.
Setidaknya ada 35 bidang lomba yang mendapat penghargaan. Di antaranya lomba OSIS Eksis, Monolog, Teater, Podcast, Cerdas Cermat Kebangsaan, Kompetisi Sains, Duta Pelajar Putra dan Putri, Komik Strip, Fotografi dan Menyanyi Solo. Selain itu, terdapat penghargaan khusus yang meliputi Juara Umum SMA Award 2022, Most Exited SMA Award 2022, SMA Double Track Terbaik, Sekolah Inspiratif, dan Sekolah Empresif.
"Dari 35 lomba itu, ada 175 nominator dan 105 pemenang. Untuk lombanya sendiri berlangsung 4 bulan," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi.
Sementara Direktur SMA Kemdikbud Ristek, Winner Jihad Akbar mangatakan kompetensi bagi siswa di berbagai bidang ini dibutuhkan industri 4.0 dan era distrupsi. Selain itu juga berkaitan dengan kesuksesan peserta didik.
"Provinsi Jatim dikenal di tingkat nasional memiliki prestasi luar biasa. Salah satunya, melalui OSN (saat ini KSN) dan OPSI yang menjadi juara umum dan beberapa tahun terakhir provinsi Jatim mendominasi juara umum," kata Winner.
Selain prestasi, ia juga menyebut Jatim memiliki segudang program inovatif. Salah satunya program SMA Double Track yang memberikan wadah bagi siswa yang mempunyai minat bakat dan kewirausahaan.
"Berkat inovasinya ini banyak provinsi lain yang terdorong mengikuti jejak serupa untuk mengatasi persoalan lulusan SMA yang menjadi pengangguran. Rupanya cukup banyak lulusan SMA yang tidak banyak ke perguruan tinggi," jelasnya.
Winner juga mengungkapkan kegiatan ini bukan hanya sekedar penangkal, dan penentuan pemenang untuk mengalahkan rekan lain. Tapi justru menjadi sarana pengembangan diri dan berkreasi.
"Tapi adik-adik tetap mengedepankan karakter, etika, akhlak dan kepatuhan aturan. Semoga adik-adik pemenang tidak cepat puas. Karena SMA Awards bukan tujuan akhir. Jadikan pemicu untuk berprestasi lagi. Bagi yang belum menang, jangan takut. Karena ini pengalaman untuk memperbaiki diri. Jangan takut gagal atau salah. Banyak orang suskses lebih dulu mengalami kegagalan," jelasnya.
Salah satu peserta dari SMAN 5 Surabaya, Aiko Najwakyla berhasil meraih juara 3 lomba debat bahasa Inggris. Menurutnya, dengan SMA Awards ini dapat mengembangkan potensi siswa sesuai bakatnya.
"SMA Awards ini sangat bagus untuk menunjukkan akademik dan non akademik siswa sesuai bakat dan kemampuan masing-masing siswa," pungkasnya.
(esw/fat)