Fenomena aliran pasir tanpa air dari Gunung Semeru bikin heboh media sosial. Di video berdurasi 30 detik pasir itu memang tampak mengalir layaknya air. Pasir tersebut mengalir di daratan.
Beragam komentar dari netizen saat melihat fenomena aliran pasir tanpa air dari Gunung Semeru. Ada yang merasa ngeri dan ada yang menghubungkan dengan candaan.
Berikut fakta-fakta aliran pasir tanpa air dari Semeru:
1. Fenomena Aliran Pasir Tanpa Air dari Semeru Hebohkan Medsos
Video viral berdurasi kurang dari 30 detik itu menunjukkan pasir tersebut mengalir di daratan. Dalam video itu menyebutkan bahwa pasir itu berasal dari Gunung Semeru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti disampaikan suara perekam video itu bahwa pasir itu mengalir seperti air tapi bila diperhatikan seksama sebenarnya hanyalah pasir.
Ada pun keterangan video dalam unggahan itu menyebutkan: "Sekilas info Gunung Semeru saat ini, terlihat seperti pasir bergerak tapi tidak ada airnya".
2. Fenomena Aliran Pasir Tanpa Air Terjadi di Desa Sumberwuluh, Kec Candipuro
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jatim Satriyo Nurseno membenarkan bahwa peristiwa itu terjadi, Kamis (15/12/2022).
"Menurut informasi dari Agen Bencana Jatim Kabupaten Lumajang, kejadian itu memang benar terjadi," ujarnya dikonfirmasi detikJatim.
Satriyo menyebutkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB di sekitaran Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
"Kejadian tersebut terjadi di Dusun Bondeli, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro sekitar pukul 15.00 WIB," ujarnya.
3. BPBD Lumajang Sebut Terjadi Banjir Lahar Hujan atau Lahar Dingin Semeru
BPBD Lumajang menyatakan telah terjadi banjir lahar hujan atau banjir lahar dingin dari Gunung Semeru yang mengalir di ke sejumlah daerah aliran sungai (DAS), Kamis (15/12/2022).
Akibat banjir lahar hujan yang bertemu dengan endapan material vulkanik sisa erupsi Gunung Semeru yang masih panas, letusan sekunder terjadi di sepanjang jalur aliran lahar tersebut.
Letusan sekunder itu menimbulkan asap pekat yang membubung namun tidak sampai berdampak ke pemukiman warga karena lokasinya masih berada di sekitar jalur lahar.
4. Banjir Lahar Hujan atau Lahar Dingin Semeru Terjadi Dua Sungai
BPBD Lumajang menyebut sejumlah DAS yang dialiri banjir lahar hujan itu di antaranya di Kali Lanang dan Sungai Besuk Kobokan. Dua sungai ini berada di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang.
Namun tidak sampai berdampak ke pemukiman warga. Sebab, lokasinya masih berada di sekitar jalur lahar. Banjir lahar hujan bertemu dengan endapan material vulkanik sisa erupsi Gunung Semeru yang masih panas, letusan sekunder terjadi di sepanjang jalur aliran lahar tersebut.
Mengenai fenomena tersebut ia menyebutkan bahwa bagi masyarakat setempat aliran pasir seperti itu sudah biasa terjadi.
"Kejadian tersebut memang sudah biasa terjadi dikarenakan lokasi tersebut memang jalur dari lahar (Semeru)," katanya.
(abq/fat)