Hikmah yang Dipetik dari Kloset Nyeleneh Tanpa Bilik di Gedung MCC

Hikmah yang Dipetik dari Kloset Nyeleneh Tanpa Bilik di Gedung MCC

Denza Perdana - detikJatim
Jumat, 16 Des 2022 07:01 WIB
Kloset nyeleneh malang creative center
Seorang pengunjung mendemonstrasikan kemungkinan cara memakai kloset nyeleneh di Gedung MCC Kota Malang. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Malang -

Pemkot Malang telah memaparkan sejumlah alasan mengapa ada kloset dengan desain nyeleneh tanpa bilik di gedung Malang Creative Center (MCC) yang viral jadi perbincangan di media sosial. Dari kasus ini, Pemkot Malang juga mengambil hikmah.

Wali Kota Malang Sutiaji pada saat soft launching Gedung MCC pada 8-11 Desember 2022 mengakui bahwa kesiapan gedung itu memang belum 100 persen. Soft launching itu, menurutnya menjadi bagian dari uji coba kesiapan gedung MCC.

"Memang kondisi kesiapan belum 100 persen, akan terus dilengkapi dalam fasilitas, fitur, dan fungsi," kata Sutiaji dalam keterangan tertulis yang diterima detikJatim pada Kamis (15/12/2022) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asisten Perekonomian Pembangunan Pemkot Malang Ir Diah Ayu Kusumadewi yang akhirnya mewakili Sutiaji memberikan penjelasan gamblang mengapa kloset nyeleneh di kamar mandi MCC itu ada.

Sekat atau bilik pembatas kloset itu, menurut Diah, belum rampung dipasang karena adanya pengalihan atau pergeseran biaya pengadaan untuk fasilitas lain di gedung MCC yang dianggap lebih krusial.

ADVERTISEMENT

"Beberapa cubicle atau bilik pembatas kloset di lantai tiga itu memang belum terpasang karena adanya pengalihan sejumlah item termasuk di kamar mandi itu untuk memenuhi kebutuhan tambahan anggaran pada item yang lebih krusial," kata Diah.

Penjelasan Diah itu ia tujukan sekaligus untuk mengoreksi pernyataan Kepala DPUPRPKP R Dandung Djulharjanto yang menyatakan bahwa pembuatan kloset nyeleneh itu sudah sesuai desain.

Selain itu, penjelasan tentang pergeseran anggaran itu juga untuk mengklarifikasi pernyataan Kepala Diskopindag tentang adanya kelalaian dalam hal pengawasan desain kloset tersebut.

"Pergeseran biaya untuk hal prioritas yang ditemukan seiring konstruksi tersebut secara mekanisme lazim dilakukan saat penambahan anggaran tidak dimungkinkan. Kekurangan kubikal secara teknis akan ditambahkan pada saat fase penataan lanjutan oleh pengelola gedung," kata Diah.

Sedangkan alasan mengapa biaya bilik kloset yang dialihkan, itu karena di lokasi tempat kloset nyeleneh itu berada akan dibangun hotel kapsul. Mengenai hotel kapsul ini Wali Kota Malang Sutiaji turut menjelaskan.

"Ceritanya itu untuk hotel kapsul, jadi tidak masuk dalam pagu (perencanaan anggaran gedung). Hotel kapsul itu untuk di lantai 3 dan 4 nanti," jelas Sutiaji diwawancari awak media.

Asisten Perekonomian Pembangunan Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi yang lagi-lagi menjelaskan lebih detail mengapa hotel kapsul itu menjadi salah satu pertimbangan pengalihan anggaran bilik kloset MCC untuk fasilitas lain yang krusial.

Diah menjelaskan bahwa pembangunan toilet yang terdapat kloset nyeleneh di lantai 3 gedung MCC itu memang untuk melayani hotel kapsul. Nanti, hotel kapsul itu akan memiliki pengelola sendiri yang dalam prosesnya akan menyesuaikan desain toilet dengan desain hotel yang ada.

"Ini salah satu pertimbangan kami waktu pengalihan item itu. Rencananya ada hotel kapsul dan tentu toilet akan disesuaikan dengan desain yang mereka miliki. Akhirnya anggaran cubicle itu dialihkan untuk pembuatan Ground Water Tank yang berfungsi menarik air dari lantai 1 ke lantai 8, serta penambahan daya listrik," kata dia.

Ground Water Tank itu menurutnya sangat diperlukan untuk membantu ketersediaan air di gedung delapan lantai itu. Karena itulah Diah menegaskan bahwa pengalihan anggaran bilik kloset itu merupakan pilihan yang terbaik.

"Itu sangat prioritas. Jangan sampai toiletnya jadi, gedungnya (MCC) dipakai, airnya ndak nyampek ke lantai atas," terang Diah.

Hikmah yang didapat Pemkot Surabaya. Baca di halaman selanjutnya.

Sebelumnya, kloset nyeleneh di gedung MCC itu menjadi sorotan warganet. Sebab, kloset itu berada di luar bilik kamar mandi. Salah satu warganet sampai menganalogikan konsep kloset itu dengan 'open kitchen yang diterapkan pada kloset'.

Pemkot Malang melalui DPUPRPKP sempat mengatakan jika kloset memang didesain seperti itu. Namun, belakangan Diskopindag mengakui bahwa ada kelalaian pengawasan.

Ada hikmah yang bisa dipetik oleh Pemkot Malang berkaitan kasus kloset nyeleneh di Gedung MCC ini. Hal itu seperti disampaikan oleh Asisten Perekonomian Pembangunan Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi.

Di luar kontroversi yang muncul akibat unggahan salah seorang warganet, Diah mengapresiasi perhatian masyarakat dan menjadikan kritik itu sebagai bahan evaluasi Pemkot Malang dan pengelola gedung.

Hikmahnya, atau yang disebut oleh Diah sebagai 'koreksi', bahwa memasang pemberitahuan di area gedung yang memang belum tuntas dikerjakan itu sangat krusial, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman alih-alih mencelakakan.

"Koreksinya adalah pentingnya memasang tanda pengaman pada area-area yang belum dirampungkan tersebut sehingga pengguna memperoleh kejelasan. Ini catatan evaluasi kami bersama user pengelola gedung dan tentunya terima kasih sekali lagi input dari masyarakat," kata Diah.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads