Selain menebus ijazah dan membayar tunggakan biaya sekolah, bantuan kursi roda, gerobak (rombong) serta modal usaha juga diberikan kepada warga yang membutuhkan.
Gabrielle Risqina (18), lulusan SMA Hang Tuah 1 Surabaya yang menerima bantuan mengaku sangat senang dan bahagia. Karena akhirnya ijazah yang selama ini dibutuhkan untuk bekerja sudah bisa diambil.
"Nunggak biaya sudah sejak kelas 11-12, nunggak Rp 8 juta lebih. Saya bersyukur bisa mengambil ijazah, akhirnya bisa melamar kerja di tempat lain. Kan susah melamar kerja karena ga ada ijazah. Sudah 6 bulan tertahan ijazahnya," kata Gabrielle di kantor Baznas Surabaya, Kamis (15/12/2022).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersyukur dan berterima kasih kepada ASN pemkot dan pihak swasta karena telah memberikan zakat. Dimana zakat melalui Baznas tersebut bisa menebus ijazah, membayar sekolah hingga memberikan bantuan usaha kepada warga Surabaya yang membutuhkan.
"Teman-teman ASN Pemkot Surabaya, kita bisa melihat ternyata bantuan atau zakat yang kita berikan selama ini, sudah disalurkan kepada warga Surabaya yang memang benar-benar membutuhkan," kata Eri.
Eri berharap warga Surabaya yang ingin zakat bisa memprioritaskan ke dalam kota. Sebab, di Kota Pahlawan sendiri masih banyak orang yang membutuhkan bantuan.
"Kalau kita mau melihat, ternyata di Surabaya masih banyak orang-orang yang membutuhkan. Makanya, kalau kita tinggal di Surabaya, apalagi ber-KTP Surabaya, saya minta tolong zakatnya bisa diberikan kepada orang Surabaya yang memang membutuhkan," ujarnya.
Eri menceritakan terkait tebus ijazah dan tunggakan biaya sekolah itu ternyata pihak sekolah yang mengajukan kepada Baznas. Karena jika tidak dibayar, maka ijazahnya ditahan, sebab jumlahnya ada ribuan.
"Mau tidak mau ya kita harus hadir untuk membantu, karena memang zakat itu bisa dibuat seperti ini. Supaya anak-anak kita ini bisa lulus dan bisa mendapatkan pendidikan yang lebih layak untuk meningkatkan kemampuan hidupnya," ceritanya.
Sementara Ketua Baznas Surabaya, Moch Hamzah mengatakan, sejak hari Senin lalu hingga hari ini, pihaknya membantu 1.040 pelajar SMA/SMK menebus ijazah dan tunggakan biaya sekolah.
"Ada juga tadi bantuan kursi roda dan bantuan rombong serta modal usaha. Kalau yang kursi roda target kami sebulan 100 kursi, kalau yang rombong maksimal sebulan 25 rombong, dan untuk modal kerja atau modal usaha maksimal 25 orang," tutup Hamzah.
(esw/iwd)