Tingkat Kekerasan Penis saat Ereksi dari 0-4, Nomor 0 Berarti Lemah Syahwat

Kabar Kesehatan

Tingkat Kekerasan Penis saat Ereksi dari 0-4, Nomor 0 Berarti Lemah Syahwat

Khadijah Nur Azizah - detikJatim
Kamis, 15 Des 2022 06:31 WIB
ilustrasi ereksi
Ilustrasi. (Foto: iStock)
Surabaya -

Disfungsi ereksi atau lemah syahwat selalu menghantui kaum Adam. Pria yang lemah syahwat biasanya tidak merasa percaya diri dan rentan mengalami stres.

Faktor penyebab lemah syahwat ada 2, yakni secara psikologis dan organik. Penyebab disfungsi ereksi dari psikologis antara lain depresi dan gelisah.

Sedangkan penyebab organik disfungsi ereksi adalah penyakit pembuluh darah, gangguan persarafan, gangguan hormonal, dan obat-obatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari detikHealth mengutip laman RSUI, Rabu (14/12/2022) ada skala atau tingkatan kekerasan ereksi atau erection hardness scale (EHS) yang bisa dipakai pasien untuk melakukan observasi secara mandiri.

Pasien bisa melakukan penilaian sendiri tingkat kekerasan ereksinya dan memilih nilai antara 0 hingga 4 untuk menentukan tingkat keparahan dan perlu tidaknya berkonsultasi ke dokter spesialis.

ADVERTISEMENT

Nilai kekerasan ereksi pada EHS menggunakan bahasa yang sederhana dan langsung, sehingga pria dengan disfungsi ereksi bisa menggunakan skala ini dalam menilai tingkat keparahan kondisinya.

Ukur secara mandiri tingkat kekerasan ereksi Anda di sini. Baca di halaman selanjutnya.

Kriteria kekerasan penis saat ereksi menurut EHS

Skor 0: penis tidak membesar sama sekali
Skor 1: penis membesar, namun tidak mengeras (seperti tofu)
Skor 2: penis mengeras, namun tidak cukup keras untuk penetrasi (seperti pisang yang dikupas)

Skor 3: penis mengeras dan cukup keras untuk penetrasi, namun tidak keras maksimal (seperti pisang yang tidak dikupas)
Skor 4: penis mengeras sempurna dan sepenuhnya kaku (seperti timun)

Mengatasi disfungsi ereksi

Ada beberapa cara mengatasi disfungsi ereksi, tergantung dari penyebab dan tingkat keparahannya.

Beberapa obat yang diberikan kepada pasien dengan disfungsi ereksi termasuk di antaranya Viagra atau sildenafil dan Tadalafil.

Jika obat-obatan tidak efektif atau tidak sesuai untuk kasus pasien, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan berbeda.

Perawatan lain itu termasuk di antaranya pompa penis atau dengan cara implan.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)


Hide Ads