Hari Infanteri dan Pertempuran Ambarawa

Hari Infanteri dan Pertempuran Ambarawa

Rina Fuji Astuti - detikJatim
Rabu, 14 Des 2022 20:56 WIB
Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa memberi arahan kepada siswa Pendidikan Kejuruan Bintara Kecabangan Infanteri (Dikjurbaif) lulusan Bintara Otonomi Khusus (Otsus) Kodam XVIII/Kasuari, Papua Barat (dok Kodam Kasuari)
Ilustrasi Infanteri/Foto: (dok Kodam Kasuari)
Surabaya -

Hari Juang Kartika TNI AD diperingati setiap 15 Desember. Peringatan ini juga disebut Hari Infanteri yang tak lepas dari peristiwa Pertempuran Ambarawa 1945.

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), infanteri adalah angkatan bersenjata yang termasuk dalam kesatuan pasukan berjalan kaki. Infanteri merupakan bagian dari pasukan tempur angkatan darat militer Indonesia atau TNI AD.

Peran Infanteri begitu penting dalam pertahanan Indonesia. Namun tahukah Anda apa yang melatarbelakangi peringatan Hari Juang Kartika?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Juang Kartika TNI AD dan Hari Infanteri

Mengutip situs resmi Kemdikbud, Pertempuran Ambarawa mencuat pada 20 Oktober 1945. Pertempuran dimenangkan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 15 Desember.

Pertempuran itu bermula saat pasukan Sekutu mendarat di Semarang. Mereka datang di bawah pimpinan Brigjen Bethel.

ADVERTISEMENT

Pasukan Sekutu yang sedang menuju Magelang dan Ambarawa membuat kerusuhan. Masyarakat lalu memboikot dan menyerang pasukan Sekutu.

Kemudian dilakukan perundingan gencatan senjata pada 2 November 1945 oleh Presiden Soekarno dan Brigjen Bethel. Itu dilakukan untuk mengatasi bentrok antara masyarakat dengan pasukan Sekutu.

Namun Sekutu mengabaikan perjanjian tersebut. Sehingga meletus pertempuran 20 November 1945 yang kemudian menjalar ke dalam kota, dua hari berselang.

Bala tentara Sekutu melakukan pemboman ke pedalaman Ambarawa untuk mengancam kedudukan TKR. Pada 26 November, terjadi pertempuran yang menewaskan Kolonel Isdiman yang kemudian digantikan Kolonel Soedirman.

Serangan balik dilakukan rakyat dan TKR. Pada 11 Desember, di bawah komando Kolonel Soedirman, pertempuran berlanjut selama berhari-hari. Pertempuran diakhiri dengan kemenangan TKR pada 15 Desember 1945.

Melalui TNI, 15 Desember diperingati sebagai Hari Juang Kartika TNI AD atau Hari Infanteri, yang menggambarkan kekuatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.




(sun/iwd)


Hide Ads