Hari Sejarah Nasional yang Tak Lepas dari Seminar 1957

Hari Sejarah Nasional yang Tak Lepas dari Seminar 1957

Rina Fuji Astuti - detikJatim
Rabu, 14 Des 2022 07:30 WIB
Hari Sejarah Nasional jatuh pada 14 Desember. Peringatan itu bertujuan untuk mengingatkan kembali pentingnya mempelajari sejarah yang ada dari masa ke masa.
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Yamtono_Sardi
Surabaya -

Hari Sejarah Nasional diperingati setiap 14 Desember. Lantas, bagaimana cara memaknai Hari Sejarah Nasional?

Sebelum ke sana, ada baiknya kita mengulas lahirnya Hari Sejarah Nasional. Peringatan ini tak bisa dilepaskan dari Seminar Sejarah Nasional.

Seminar Sejarah Nasional yang pertama digelar pada 14-18 Desember 1957 di Yogyakarta. Seminar digelar dengan tujuan mengumpulkan berbagai pendapat dan saran-saran, sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun sejarah nasional Indonesia secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip situs resmi Muskitnas Kemdikbud, Klooster menjelaskan tentang Seminar Sejarah Nasional I tahun 1957. Menurutnya ada tiga poin penting dalam seminar itu.

Pertama, ada ketidakpuasan di kalangan sejarawan terhadap penulisan sejarah kolonialistik yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda. Sebab, tidak mengungkapkan vitalitas yang dimiliki masyarakat Indonesia (Klooster, 1985: 23).

ADVERTISEMENT

Kedua, di kalangan sejarawan berkembang kesadaran perlunya sejarah nasional Indonesia yang nasionalistik. Maksudnya, menempatkan masyarakat Indonesia sebagai pemeran sentral.

Ada perbedaan pandangan di antara peserta seminar. Terutama Soedjatmoko dan Muhammad Yamin tentang landasan filosofis dan metodologi yang digunakan untuk menyusun sejarah nasional Indonesia (Klooster, 1985: 75-87).

Ketiga, di masa demokrasi terpimpin dan orde baru, Klooster menemukan kecenderungan penulisan sejarah lokal oleh sejarawan akademik. Seakan ada pemahaman umum bahwa untuk menyusun sejarah nasional yang komprehensif harus memahami sebanyak mungkin sejarah lokal atau daerah.

Para sejarawan meneliti berbagai fenomena historis dengan fokus, terutama pada kajian sosial ekonomi untuk memperoleh pemahaman pengaruh kolonial terhadap kehidupan masyarakat daerah (Klooster, 1985: 121).

Keadaan yang demikian membuat para sejarawan dan pengamat sejarah terdorong untuk mengadakan 'Kongres Sejarah Nasional' yang pertama yaitu pada 1957.

Pada kongres kedua namanya diubah menjadi 'Seminar Nasional Sejarah', yang membicarakan mengenai rencana pembuatan buku sejarah nasional baru dengan harapan dapat dijadikan buku referensi.

Demikianlah tanggal 14 Desember kemudian diperingati sebagai Hari Sejarah Nasional, karena pada tanggal tersebut merupakan penyelenggaraan Seminar Sejarah Nasional yang pertama.

Cara Memaknai Hari Sejarah Nasional

Sejarah tidak hanya merekam peristiwa dan manusia-manusia baik, tapi juga sebaliknya. Baik dan buruk pada waktunya menjadi sejarah yang tak dapat dihapus. Maka dari itu, sejarah juga mengajarkan kita agar selalu belajar.

Hal yang dapat dipelajari dari peristiwa sejarah di antaranya:

1. Semangat dan tekad yang kuat para pejuang dapat dicontoh untuk melanjutkan perjuangan di masa sekarang.

2. Cinta, ketulusan serta pengabdian untuk negeri dapat kita terapkan dalam menjalani kegiatan di sekolah maupun saat kita bekerja.

3. Menumbuhkan semangat toleransi di tengah keberagaman masyarakat Indonesia untuk mewujudkan persatuan dan kerukunan.




(sun/iwd)


Hide Ads