Keluarga Jadi Titik Balik Umar Patek Kembali ke Pangkuan NKRI

Keluarga Jadi Titik Balik Umar Patek Kembali ke Pangkuan NKRI

Eko Sudjarwo - detikJatim
Selasa, 13 Des 2022 20:20 WIB
Lamongan -

Umar Patek mengaku telah insyaf dan belajar dari kehidupan masa lalunya. Apa yang membuat Umar Patek bisa sadar dan insyaf. Dia mengaku keluarga menjadi salah satu titik baliknya hingga bisa kembali ke pangkuan NKRI.

"Yang pertama adalah keluarga. Bahwa keluarga adalah satu-satunya dan solusi yang paling tepat untuk merangkul napi terorisme. Saya bercerita yang saya alami sendiri," kata Umar Patek kepada wartawan di Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Selasa (13/12/2022).

Umar Patek kemudian bercerita apa yang ia alami. Ketika itu, semua keluarganya menentang dengan apa yang ia lakukan. Meski demikian, kata Umar, keluarganya tetap merangkulnya dan tidak justru menjauhkan dirinya dari keluarga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya meskipun saya telah berbuat dosa, mereka tetap merangkul dan tidak justru menjauhkan. Dengan merangkul ini hati saya luluh, saya yang sekian tahun berpisah dan berbuat dosa, namun mereka tetap memaafkan saya dan tetap merangkul dan men-support saya, itulah yang pertama kali membuat saya luluh dan saya kemudian belajar lebih dalam lagi untuk semakin menyadari tentang Islam yang Rahmatan Lil Al-Amin," ujarnya.

Sementara, Ketua YLP Ali Fauzi Manzi mengakui dan menjadi saksi jika Umar Patek telah kembali ke NKRI. Setelah ini, lanjut Ali Fauzi, Umar Patek bersama-sama dengan YLP menyuarakan perdamaian dan menentang ekstrimisme dan terorisme di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Beliau sudah menjadi bagian dari duta damai, program selanjutnya adalah bersama Yayasan Lingkar Perdamaian menyuarakan perdamaian dan menentang ekstrimisme dan terorisme di Indonesia. Beliau juga adalah orang pertama mengutuk peristiwa di Bandung beberapa hari lalu," ungkap Ustaz Ali Fauzi.

Selain mengungkapkan permintaan maafnya kepada para korban dan keluarga serta kepada masyarakat Bali, rakyat Indonesia dan warga Australia, Umar Patek juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Indonesia hingga ke petugas Lapas tempat ia pernah dibui.

"Terimakasih kepada presiden, Menkumham, Dirjen Pas, Kapolri, Kepala BNPT, Densus 88 hingga Kepala Lapas sejak saya mendekam pertama kali di Lapas klas 1 Surabaya hingga saat ini beserta seluruh staf, dan insan permasyarakatan dalam menemani dan membimbing saya sehari-hari. Maaf jika ada yang terlupa disebutkan," tandasnya.

(abq/iwd)


Hide Ads